Berdasarkan hasil kajian, jalur Sesar Baribis tersebut memiliki potensi gempa yang cukup signifikan. Berdasarkan catatan BMKG, aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat sesar aktif berkekuatan kecil pun dapat memicu kerusakan.
“Kami punya banyak bukti catatan gempa kecil bahkan dengan magnitudo 4,5 mampu menimbulkan kerusakan karena hiposenternya dangkal dengan episenternya dekat dengan permukaan,” ucap Daryono.
Jika ternyata gempa yang terjadi memiliki kekuatan lebih besar tentu potensi kerusakannya pun akan semakin besar. “Pentingnya menerapkan upaya mitigasi yang nyata atau konkret di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta dan sekitarnya,” tuturnya.
Baca Juga:Hari Ini Penandatanganan Piagam PBB, Ini Isi Piagam Perserikatan Bangsa-BangsaHari Ini Bertolak ke Munich, Misi Perdamaian Jokowi Sambangi Zelensky dan Putin
Salah dua upaya mitigasi, kata Daryono, yaitu melalui mewujudkan bangunan tahan gempa dengan struktur yang kuat serta perencanaan tata ruang berbasis risiko gempa. “Yang mengacu pada peta mikrozonasi bahaya gempa dalam skala detil,” katanya.
Kondisi Jakarta terancam gempa ini mengharuskan masyarakat perlu memahami keterampilan cara selamat saat terjadi gempa, perlu ada edukasi massif dan latihan evakuasi yang berkelanjutan. “Tidak saja untuk antisipasi gempa akibat Sesar Baribis tapi juga untuk antisipasi potensi gempa megathrust yang sumbernya jauh dan dapat berdampak hingga Jakarta, kata Daryono. (*)