Batavia direncanakan dibangun menyerupai kota-kota di Belanda yang berbentuk blok dan masing-masing dipisahkan kanal. Seiring berjalannya waktu, Batavia diperluas dan fasilitas perkotaannya senantiasa ditambah.
Pembentukan Batavia seringkali menyangkut kebutuhan untuk mendatangkan orang-orang dari berbagai bangsa untuk bekerja di sana. Upaya inilah yang dari awalnya telah menjadikan Batavia, yang kemudian berkembang menjadi Jakarta, sebagai suatu kancah percampuran bangsa.
Pada 1959, status Jakarta mengalami perubahan dari kotapraja menjadi daerah tingkat satu yang dipimpin gubernur. Kemudian pada 1961, statusnya diubah menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) dan memiliki landmark Monas. (*)