TAIWAN pada Selasa (21/6/2022) mengerahkan jet tempur untuk memperingatkan 29 pesawat China yang berada di zona pertahanan udaranya atau ADIZ. Di antara 29 pesawat itu, terdapat pesawat pengebom yang terbang ke selatan Taiwan dan ke Pasifik.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, sebanyak 17 pesawat tempur dan enam pesawat pembom H-6 China memasuki wilayah ADIZ. Termasuk peperangan elektronik, peringatan dini, antikapal selam dan pesawat pengisian bahan bakar udara. Ini adalah peningkatan ancaman terbaru China terhadap Taiwan dalam ketegangan sejak akhir Mei.
Beberapa pesawat China terbang di daerah timur laut Pratas. Namun, para pembom, disertai dengan peperangan elektronik dan pesawat pengumpul intelijen, terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina dan ke Pasifik sebelum kembali ke China. Tidak ada tembakan yang dilepaskan dari pesawat Cina tersebut.
Baca Juga:Ivan Gunawan ke Bareskrim?Sunan Gunung Jati-Fadhilah Khan Dimakamkan Bersebelahan di Gunung Sembung, Fakta Bedanya Syarif Hidayatullah-Fatahillah
Kementerian Pertahanan mengatakan, Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, termasuk mengerahkan sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka. Ini adalah serangan terbesar sejak Taiwan melaporkan 30 pesawat China memasuki ADIZ pada 30 Mei. Ssbelumnya pada 23 Januari, China mengerahkan 39 pesawat yang memasuki zona pertahanan udara Taiwan.
Sejauh ini, belum ada komentar dari pemerintah China. Namun pada masa lalu, China kerap mengatakan bahwa, pengerahan jet tempur ke wilayah Taiwan merupakan latihan yang bertujuan untuk melindungi kedaulatan negara.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada Reuters dalam sebuah email bahwa, Beijing harus menghentikan tekanan dan intimidasi militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan. Bulan lalu, militer China melakukan latihan di sekitar Taiwan. Latihan ini sebagai “peringatan serius” terhadap “kolusi” Taiwan dengan Amerika Serikat.
China telah meningkatkan tekanan pada Taiwan untuk menerima klaim kedaulatannya. Sementara pemerintah Taipei menginginkan perdamaian, tetapi akan membela diri jika diserang. Taiwan mengatakan, selama dua tahun terakhir angkatan udara China melakukan misi berulang di dekat wilayah Taiwan. Seringkali misi Cina tersebut dilakukan di bagian barat daya dari zona identifikasi pertahanan udara, atau ADIZ yang dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan. Taipei menyebut aktivitas militer China yang berulang itu sebagai “zona abu-abu”, yang dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan. (*)