Setelah mendapatkan kesaktian, Mak Lampir lalu mengembara untuk mencari Panglima Kumbang. Ia juga menjelajah alam siluman untuk menemukan sang pujaan hati.
Suatu hari, Mak Lampir mendapatkan kabar Datuk Panglima Kumbang tewas dalam sebuah pertempuran. Mendengar kabar duka itu, Mak Lampir langsung mengerahkan seluruh ilmunya untuk membangkitkan Panglima Kumbang. Ia mendapatkan warisan ilmu dari gurunya Nenek Serintil yang bisa membangkitkan siluman mati.
Sayangnya, ilmu membangkitkan siluman mati bukan tanpa konsekuensi. Setelah Panglima Kumbang hidup kembali, kecantikan Mak Lampir langsung memudar. Wajah cantiknya menjadi tumbal.
Baca Juga:Hari Ini Daftar Ulang PPDB Jabar Tahap 1 SMA dan SMK, Bagaimana Jika Calon Peserta Didik tidak Jadi Ambil Sekolah yang Didaftarkan?Keren! Group Qasidah asal Semarang Nasida Ria Manggung di Jerman, Bawakan Lagu Perdamaian
Namun dengan kesaktiannya, Nenek Serintil kemudian membekali Mak Lampir dengan sebuah ilmu yang mampu membangkitkan kaum siluman yang telah mati. Hanya saja, kecantikan Mak Lampir harus menjadi tumbalnya.
Sayangnya setelah bangkit dari kematian, Panglima Kumbang tak percaya ketika melihat penampilan Mak Lampir yang menjadi buruk rupa dan menyeramkan.
Mak Lampir awalnya berharap Panglima Kumbang menerima keadaan fisiknya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, di mana Panglima Kumbang malah memeranginya.
Mak Lampir patah arang. Ia sakit hati melihat pemuda yang dicintainya justru membencinya. Dendam pun mulai hadir di hati Mak Lampir, hingga ia berjanji akan terus memerangi kaum siluman dan Datuk Panglima Kumbang.
Untuk memerangi bangsa siluman, Mak Lampir pun pergi ke Pulau Jawa untuk bersekutu dengan jin. Ia menggalang kekuatan dari bangsa jin, penguasa Gunung Merapi di Jawa. (*)