Kapasitas diukur dari perbaikan (adanya perubahan terukur ke arah yang lebih baik) yang sudah dibuat oleh seorang pemimpin buat rakyatnya. Dan integritas artinya komitmen hukum, moral dan loyalitas terhadap kebenaran selama menduduki jabatatannya.
Faktanya masih banyaknya pemimpin yang berurusan dengan penegak hukum, terutama KPK, adalah bukti kegagalan rakyat memilih pemimpinnya. Faktanya masih banyak rakyat yang salah pilih pemimpin sehingga yang terjadi bukan kesejahteraan dan keadilan yang didapat melainkan kesengsaraan akibat tidak ditepatinya janji janji yang disampaikan sang pemimpin saat meminta suara.
Fenomena tersebut membuktikan bahwa rakyat masih mudah dijadikan korban pencitraan, tebar pesona yang dilakukan oleh calon pemimpinnya. Hanya karena calon pemimpin itu kelihatan merakyat penampilannya : masuk gorong gorong, pergi kepasar, berpakaian sederhana, rajin menyapa masyarakat dan ritual merakyat lainnya.
Baca Juga:Korem 063/SGJÂ Resmi Buka Liga Santri di Stadion PurnawarmanHamilton Spa Gelar Pesta ‘Bungkus Night’ Disegel Polisi
Ternyata penampilan yang merakyat itu tidak selalu sejalan dengan kebijakan kebijakan yang diambilnya.Penampilannya bisa saja merakyat tapi kebijakannya ternyata malah menggencet rakyatnya.
Oleh karena itu rakyat sebagai pemilik kedaulatan mestilah dijauhkan dari praktek kebohongan publik melalui kejelian dalam mencermati setiap gagasan dan program yang ditawarkan oleh calon pemimpinnya. Apakah tawaran program yang ditawarkan untuk rakyat itu bersifar rasional realistis alias sesuai dengan nalar dan logika?
Apakah program-program yang ditawarkan itu tidak saja menarik, tapi akan mampu dijalankan untuk memberi perubahan dan menjadi solusi bagi problem yang selama ini dihadapi oleh rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang sebenarnya ?
Jangan dilupakan juga untuk mencermati track record dari sang calon pemimpin selama mengemban amanah yang diberikan kepadanya.Kepastian track record calon pemimpin bisa dilihat dari latar belakang/jejak integritas dan kapabiltasnya.
Kualitas pendidikan dan Jejak pengalaman menjadi hal penting yang bisa dijadikan alat ukur untuk menilai seorang calon pemimpin itu mampu tidak merealisasikan program-program yang ditawarkannya. Demikian pula jejak hukum dan sosialnya harus menjadi perhatian serius, karena ini menyangkut nasib masa depan banyak orang yang akan dipimpinnya.
Dalam kaitan tersebut menarik apa yang disampaikan oleh pengamat politik, Hendri Satrio dalam memprediksi kondisi Indonesia pasca presiden yang sekarang berkuasa. Ia memprediksi kondisi Indonesia, dengan melihat provinsi yang dipimpin oleh gubernur yang berniat maju menjadi presiden Indonesia.