Tak mau kalah dengan kandidat lainnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tampak aktif juga membuat tayangan YouTube melalui kanal pribadinya. Upaya ini tentu tidak lepas dari ikhtiar AHY untuk tebar pesona guna mengerek elektabilitasnya.
AHY mulai aktif membuat konten YouTube sekira setahun lalu atau tiga tahun sebelum pemilu presiden 2024 tiba. Kanal YouTube itu mayorifas menampilkan aktivitas AHY di acara Partai Demokrat yang dipimpinnya. Sebagian berisi komentar AHY atas isu yang tengah beredar dan menjadi topik pembicaraan di sosial media.
Ada pula konten video yang sifatnya lebih personal seperti cerita AHY tentang keluarga besarnya. Kanal YouTube putra pertama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu kini telah diikuti lebih dari 67.400 subscribers dengan 328 tayangan video yang dibuatnya.
Baca Juga:Korem 063/SGJ Resmi Buka Liga Santri di Stadion PurnawarmanHamilton Spa Gelar Pesta ‘Bungkus Night’ Disegel Polisi
Terakhir ada nama Ketua DPP PSI Giring Ganesha yang tak mau kalah ikut tebar pesona. Seperti halnya capres capres lainnya, baleho Giring terlihat juga diberbagai kota di Indonesia. Itu menjadi tanda bahwa yang bersangkutan memang ikut meramaikan kontestasi Pilpres 2024 meskipun masih belum jelas endingnya.
Karena selama ini Giring bersama dengan partainya lebih rajin untuk mengkrititisi kinerja Gubernur DKI Jakarta untuk menarik simpati massa. Tak tanggung-tanggung. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menyindir bakal calon presiden yang memiliki jejak rekam politisasi agama.
Terlihat juga misalnya saat Giring berjalan di sekitar lokasi sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta Utara. Ia terperosok ke dalam kubangan lumpur saat berjalan di sekitar lokasi tempat pembangunan sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta Utara. Peristiwa ini direkam Giring dan diunggah di akun twitternya @Giring_Ganesha pada Rabu pukul 15.13 WIB. Tanggal 5 Januari 2022.
Begitulah beberapa adegan tebar pesona yang telah dilakukan oleh para politisi calon pemimpin Indonesia mendatang untuk menaikkan popularitas sekaligus elektabilitasnya. Mereka nampaknya lebih sibuk untuk menarik simpati massa lewat pencitraan ketimbang bekerja nyata untuk kepentingan rakyat Indonesia.
Ada Nuansa Dusta ?
Penulis Thomas Sowell mengatakan bahwa “politics is the art of making your selfish desires seem like the national interest.” Ya, salah satu kelebihan politisi memang itu, yakni memoles kepentingan pribadi dan kelompok agar seolah-olah terlihat seperti kepentingan rakyat dan kepentingan nasional di dalam kontestasi demokrasi yang diikutinya.