2024 akan menjadi tahun politik besar-besaran di Indonesia. Pada tahun tersebut, pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) bakal digelar serentak.
Pemilu digelar pada 14 Februari 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden, lalu anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) RI, dewan perwakilan daerah (DPD) RI, serta dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) provinsi dan kabupaten/kota.
Sementara, pilkada bakal digelar 27 November 2024. Melalui gelaran pilkada, akan dipilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota di seluruh Indonesia.
Baca Juga:4 As, Sandiaga Uno-Ayu Tjiptaningsih Lawan Imron Rosyadi-Disbudpar Kabupaten Cirebon Tanding Bikin Tahu GejrotHarga Cabai Rawit Merah di Kota Cirebon Makin Pedas, Tembus Rp 100 Ribu/Kg
Ini akan menjadi pemilihan pertama yang terbesar di Indonesia. Sebab, sebelumnya, pemilu dan pilkada belum pernah dilaksanakan di tahun yang sama.
Kota Cirebon, mulai bermunculan sosok yang akan maju memperebutkan kursi Wali Kota Cirebon untuk periode mendatang.
Tokoh perempuan Cirebon, Fifi Sopiah menginginkan, calon pemimpin Kota Cirebon harus peduli akan sejarah dan budaya Cirebon. Kota Cirebon butuh perubahan untuk perkembangan dan kemajuan, dari sisi wisata, insfratruktur dan ekonomi masyarakat.
“Saya berharap siapapun sosok yang menduduki kursi E 1, harus peduli dengan sejarah dan budaya Cirebon. Cirebon hanya butuh polesan, untuk kemajuan masyarakat,” katanya.
Wanita yang akrab disapa Bunda ini, menginginkan sosok calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang berasal dari putra daerah. Karena, akan lebih mudah mengenal daerah maupun adat istiadat Cirebon.
“Harusnya putra daerah yang memimpin, karena dapat mengenal baik adat istiadat Cirebon. Dan lebih mudah mengenal masyarakatnya,” tuturnya.
Menurutnya, momentum Pilkada benar-benar mampu menghasilkan sosok kepemimpinan yang berkualitas dan bermutu tinggi dan kuasa untuk mengurus nasib rakyat banyak.
Baca Juga:Hewan Terjangkit Penyakit Mulut Kuku di Kabupaten Cirebon Meningkat, 819 Sapi dan 80 KerbauPersib Ungkap Bobotoh yang Meninggal Dunia di Gelora Bandung Lautan Api Punya Tiket Piala Presiden
“Sosok atau kandidat harus memiliki integritas moral, visi serta kompetensi, sebagai seorang pemimpin berkualitas yang peduli dengan rakyat, tradisi, budaya dan sejarah Cirebon,” ungkapnya wanita yang juga sebagai Ketua Srikandi PP Kota Cirebon.
Jangan sampai lanjut Fifi, sosok pemimpin ini lupa dengan rakyatnya setelah berkuasa nanti. Lupa dengan apa yang akan diperjuangkan.
“Realitanya selama ini, banyak pemimpin yang lupa dengan rakyat, setelah berkuasa. Rakyat hanya dijadikan objek, setelah momentum Pilkada selesai,” ujarnya. (*)