Penanaman Bibit Sorgum (2/6/22)
Kala melakukan penanaman bibit dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (02/06/2022). Presiden mengharapkan tanaman ini dapat menjadi alternatif pangan bagi masyakarat.
“Kita ingin banyak alternatif-alternatif, banyak pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan. Tidak hanya tergantung pada beras karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga ini sebetulnya tanaman lama kita, yang ketiga adalah sorgum,” ujar Presiden usai peninjauan.
Presiden menilai, diversifikasi dan alternatif pangan ini diperlukan dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia di masa sekarang dan akan datang. Peringatan akan krisis pangan ini sudah disampaikan oleh Badan Pangan Dunia atau FAO dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga:Dapat Pesan WhatsApp Ini, Bareskrim: Sebaiknya Anda Perlu Hati-hatiGus Dur: Proyek Jembatan Surga-Neraka Mangkrak karena Pemimpin Proyek, Pemborong, Menteri Ada di Neraka
“Ini sudah kelihatan, sekarang ini harga-harga pangan dunia semuanya naik. Oleh sebab itu, harus ada rencana besar, harus ada plan negara kita menghadapi ancaman krisis pangan itu,” ujarnya.
Pengarahan kepada Gubernur se-Indonesia (13 Maret 2022)
Dalam arahannya kepada Gubernur seluruh Indonesia, Jokowi menyampaikan terkait situasi global yang terjadi perlu disikapi oleh para Gubernur, antara lain soal krisis energi, krisis pangan, hingga situasi perang.
“Dunia pada situasi tidak mudah, baik karena disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 ditambah lagi kekacauan karena pandemi, ditambah lagi urusan yang namanya perang,” ujar Jokowi.
Saat ini menurut Presiden, akibat situasi global yang tidak menentu, terjadi krisis energi dan krisis pangan yang bisa berdampak kepada negara kita.
“Harga minyak dunia naik dua kali lipat, belum gas, belum lagi kelangkaan pangan, yang menyebabkan harga-harga juga akan melonjak,” ujar Jokowi.
Oleh sebab itu, Presiden meminta kepada para gubernur untuk menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan situasi yang terjadi kala itu.
Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2021 (11 Januari 2021)
Pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021, Senin (11/01/2021), di Istana Negara, Jakarta, Jokowi menekankan agar pembangunan pertanian dilakukan secara lebih serius dan detail.
Baca Juga:Ajarkan Manunggaling Kawula Gusti, Syekh Siti Jenar Kalah Tarung dengan Sunan KalijagaKredit Macet PT Titan Group di Bank Mandiri Senilai Rp6 Triliun, Faizal Assegaf: Mirip Kasus Bank Century
“Pengelolaan yang berkaitan dengan pangan itu betul-betul harus kita seriusi, pembangunan pertanian harus betul-betul kita seriusi secara detail,” ujarnya.