Deputi II Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN Mayjen TNI Edmil Nurjamil menegaskan, pihaknya tidak memiliki peralatan tersebut.
Ia menyampaikan senjata artileri yang ditemukan di Papua merupakan milik TNI. BIN, kata dia, tidak pernah membeli mortir dari Serbia seperti yang diisukan.
“Nggaklah. Ya itu kan pangdamnya sudah mengakui itu senjata TNI. Kita nggak main-main begitu, Mas. Panglima Kodam itu. Kan sudah menyampaikan,” pungkasnya. (*)