MEDIA Rusia pada Jumat (17/6/2022) menyiarkan gambar dua warga negara Amerika Serikat (AS) yang ditangkap saat berperang untuk Ukraina. Siaran tersebut menjadi sebuah konfirmasi bahwa keduanya telah diculik dan ditahan.
Surat kabar Izvestia menunjukkan sebuah potongan video dari wawancara singkat dengan Andy Huynh (27 tahun) yang berasal dari Hartselle, Alabama. Sementara jaringan televisi Russian Today mengunggah gambar seorang pria yang diidentifikasi sebagai Alexander Drueke (39 tahun), yang berasal dari Tuscaloosa, Alabama.
Dalam video terpisah dengan durasi enam detik yang diunggah di aplikasi Telegram, seorang pria berjanggut dengan aksen Amerika berbicara ke kamera dan berkata, “Nama saya Alexander Drueke, saya menentang perang.” Dia mengulangi “Saya menentang perang” dalam bahasa Rusia.
Baca Juga:Joe Biden Terjatuh Saat Mengendarai SepedaMenpora Minta Selidiki Kasus Meninggalnya Suporter di GBLA
Sementara dalam video lainnya yang berdurasi dua detik, pria yang diidentifikasi sebagai Huynh mengatakan, “Saya menentang perang” dalam bahasa Rusia. Kementerian pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.
Sebelumnya dua warga AS yang melakukan perjalanan ke Ukraina sebagai pejuang sukarelawan untuk melawan pasukan Rusia, telah dinyatakan hilang selama seminggu. Keluarga khawatir, keduanya telah ditangkap oleh pasukan Rusia.
Alexander Drueke (39 tahun) dari Tuscaloosa, Alabama, dan Andy Huynh (27 tahun) dari Hartselle, Alabama, terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga pada 8 Juni. Keduanya tidak kembali dari misi di sekitar wilayah Kharkiv di Ukraina timur. Keluarga dan juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, laporan bahwa keduanya telah ditawan oleh Rusia belum dikonfirmasi
“Apa yang kami ketahui secara resmi saat ini dari Departemen Luar Negeri adalah bahwa Andy dan Alex hilang. Kami tidak memiliki konfirmasi untuk apa pun di luar itu. Semakin lama pencarian, kami mulai mempertimbangkan skenario lain,” ujar tunangan Andy, Joy Black.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan, Amerika Serikat belum menghubungi Rusia mengenai laporan para pejuang AS. Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.
“Saya tidak memiliki informasi itu, saya memeriksa setiap hari, dan saya akan memeriksa hari ini. Kami membuat semua informasi tentang nasib tentara bayaran yang ditahan atau mereka yang dijatuhi hukuman ke publik,” lapor kantor berita RIA, yang mengutip Zakharova.