KAPAL nelayan pencari kepiting bernama KM Azmi ditabrak kapal Super Kargo Peti Kemas di perairan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Akibatnya 2 anak buah kapak (ABK) Kapal KM Azmi, bernama Sutris (44) dan Siitam (40) tewas.
“Awalnya pada Kamis (16/6) sekitar pukul 06.00 WIB Kapal KM Azmi berangkat dari Pagurawan menuju laut, untuk menangkap kepiting. Sekitar pukul 10.15 WIB, kapal KM Azmi berada di sekitar jalur perlintasan kapal niaga, melakukan lego jangkar dan berniat beristirahat, sembari menunggu hasil tangkapan,” ujar Humas SAR Medan Sariman Sitorus, dalam keterangannya, Minggu (19/6).
Namun sekitar pukul 12.00 WIB, tiba-tiba sebuah kapal super kargo peti kemas datang dari arah pelabuhan Belawan dan langsung menabrak KM Azmi.“Seketika Kapal KM Azmi hancur dan tenggelam. Namun kapal super kargo yang tidak diketahui namanya itu, tetap melanjutkan perjalanan meninggalkan lokasi kejadian,” ujar Sariman.
Baca Juga:Joe Biden Jatuh dari Sepeda, Gedung Putih: Kakinya Tersangkut PedalSejak Kapan Rendang Punya Agama? Ini Jawaban Menohok Ustaz Adi Hidayat
Sebab kejadian itu, 4 penghuni kapal KM Azmi tenggelam, tetapi 2 orang di antaranya yakni nakhoda bernama Safi’I (44) dan ABK bernama Suherman, berhasil diselematkan, oleh kapal nelayan yang melintas.
“Namun, dua orang rekannya Sutris dan Siitam hilang dan akhirnya ditemukan pagi tadi, Sabtu (18/6), dalam keadaan meninggal dunia,” kata Sariman.
Sariman menjelaskan, saat mencari korban, pihaknya berkordinasi dengan nelayan yang mencari ikan, dekat lokasi kejadian. Jenazah pertama yang ditemukan bernama Sutris, tepatnya pada Sabtu (18/6), pukul 05.00 WIB.
“Jasadnya ditemukan oleh nelayan yang melintas di sekitar lokasi awal kejadian. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia selanjutnya dibawa menggunakan kapal nelayan menuju rumah duka, untuk selanjutnya disemayamkan,” ujar Sariman.
Selanjutnya Tim SAR kembali mencari korban lain, dengan menyisirnya di sekitar lokasi kejadian, tepatnya di arah Timur Laut.
“Hingga akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB. korban kedua Siitam (40) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban selanjutnya dievakuasi ke kapal nelayan dan dibawa kerumah duka untuk disemayamkan,” tandas Sariman. (*)