Batu Palangka Sriman Sriwacana Diboyong dari Pakuan ke Surosowan, 8 Peninggalan Ini Terungkap Pajajaran

Batu Palangka Sriman Sriwacana Diboyong dari Pakuan ke Surosowan, 8 Peninggalan Ini Terungkap Pajajaran
Wilayah kekuasaan Kerajaan Pajajaran (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)
0 Komentar

Ketika memerintah, Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang memegang teguh asas kesetaraan dalam kehidupan sosial.

Prabu Siliwangi sempat tidak senang dengan hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, tetapi perselisihan mereka tidak berkembang ke arah ketegangan.

Menurut sumber Portugis, Kerajaan Pajajaran diperkirakan memiliki 100.000 prajurit dan 40 ekor pasukan gajah.

Baca Juga:Kapal Nelayan Pencari Kepiting Ditabrak Kapal Peti Kemas, 2 TewasJoe Biden Jatuh dari Sepeda, Gedung Putih: Kakinya Tersangkut Pedal

Prabu Siliwangi begitu mencurahkan perhatian pada pembinaan agama, pembuatan parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat jalan, dan menyusun formasi tempur di darat, tetapi angkatan lautnya terbilang lemah.

Kerajaan Pajajaran runtuh pada 1579 akibat serangan dari kerajaan Sunda lainnya, yaitu Kesultanan Banten.

Berakhirnya Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana (singgasana raja), dari Pakuan ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf.

Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu diboyong karena tradisi politik agar di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru.

Hal ini juga menandai bahwa Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Pajajaran yang sah karena buyut perempuannya adalah putri Sri Baduga Maharaja.

Setelah Pajajaran runtuh, diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan keraton lalu menetap di daerah Lebak.

Mereka menetapkan tata cara kehidupan lama yang ketat dan sekarang dikenal sebagai orang Baduy.

Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Baca Juga:Sejak Kapan Rendang Punya Agama? Ini Jawaban Menohok Ustaz Adi HidayatWarga China Kelas Menengah Putuskan Tinggalkan Negerinya, Ada Apa?

  • Babad Pajajaran
  • Carita Parahyangan
  • Carita Waruga Guru
  • Prasati Batu Tulis (Bogor)
  • Prasasti Sanghyang Tapak (Sukabumi)
  • Prasasti Kawali (Ciamis)
  • Tugu Perjanjian Portugis
  • Taman Perburuan (sekarang menjadi Kebun Raya Bogor)

Referensi:

Asiah, Nur. (2019). Ensiklopedia Kerajaan Indonesia Jilid 3. Jakarta: Mediantara Semesta.

0 Komentar