GANJAR Pranowo buka suara soal kemungkinan dirinya tidak didukung PDIP untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDIP itu mengaku tegak lurus pada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia juga menegaskan keputusan pencalonan presiden pada Pilpres 2024 mendatang merupakan hak prerogatif Megawati.
“Semua tegak lurus pada keputusan dan itulah yang sudah menjadi keputusan kongres. Itu hak prerogatif penuh Ibu Ketum,” kata Ganjar kepada wartawan di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dilansir Sabtu (18/6/2022).
Baca Juga:Ziarah Kontroversial, Heboh Santri Berdoa di Makam Christiaan Snouck HurgronjeIntelijen Belanda Ungkap Mata-Mata Rusia yang Menyusup ke Pengadilan Kriminal Internasional
“Ya semua orang bisa memberikan. Kami menghormati partai-partai apa pun. Karena saya anggota PDIP, tentu keputusan tegak lurus pada Ibu Ketum,” kata Ganjar.
Hal senada juga dikatakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Menurutnya, Ganjar telah menyampaikan dirinya akan tegak lurus disiplin partai.
“Pak Ganjar tadi sudah ditanya wartawan dan pak Ganjar menegaskan bahwa saya adalah PDI Perjuangan, tegak lurus pada disiplin partai,” ucap Hasto kepada wartawan di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6).
Baru-baru ini Ganjar Pranowo akhirnya resmi menjadi salah satu bakal calon presiden (capres) rekomendasi hasil rapat kerja nasional (Rakernas) Partai NasDem. Selain Ganjar, terdapat juga nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam rekomendasi tersebut.
Rekomendasi hasil rakernas itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh, Jumat (17/6).
“Pertama, Anies Rasyid Baswedan. Kedua, Muhammad Andika Perkasa. Ketiga, Ganjar Pranowo,” ucap Surya Paloh. (*)