SUNGAI Cimanuk yang berhulu di dua pegunungan, yakni pegunungan Cikuray-Mandalagiri dan pegunungan Papandayan, memiliki arti penting bagi empat daerah yang dilaluinya. Yakni Kabupaten Garut sebagai wilayah hulu, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Majalengka sebagai wilayah tengah dan Kabupaten Indramayu sebagai wilayah hilir.
Khusus bagi Kabupaten Indramayu, sungai Cimanuk memiliki peran yang sangat besar. Tak hanya untuk mengairi areal persawahan maupun kebun, budidaya perikanan darat di Kabupaten Indramayu juga sangat membutuhkan sumber air dari salah satu sungai terpanjang di Jawa Barat itu. Tak ketinggalan, air dari sungai Cimanuk juga mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kota Mangga.
Selain fungsi pentingnya itu, sungai Cimanuk juga menyimpan jejak sejarah yang sangat panjang.
Baca Juga:Keren, SPBU di Jalan Raya Bandung-Tasikmalaya KM 81 Ada Pemandian Kolam Air PanasAksi Bela Nabi: Menantu Habib Rizieq Shihab, Habib Muhammad Husein Alatas Sematkan India Sebagai Teroris
Cimanuk merupakan pelabuhan besar. Hal itu terungkap dalam buku Suma Oriental, yang ditulis oleh pengelana Portugis bernama Tome Pires (1513). Dalam tulisannya itu, Tom Pires menyebut Indramayu sebagai Chemano, dan merupakan salah satu dari enam pelabuhan besar di masa itu. Yakni, pelabuhan Bantam (Banten), Pontang (Pomdam), Cheguide (Cigede), Tamgaram (Tangerang) Calapa (Kelapa) dan Chemano (Cimanuk).
Di Pelabuhan Cimanuk saat itu disebutkan jung-jung (kapal layar besar) tidak dapat berlabuh di pantai, melainkan hanya di lepas pantai. Banyak orang Islam tinggal di wilayah tersebut. Meski demikian, kepala pelabuhan (syahbandar) merupakan penyembah berhala. Pelabuhan itu dibawah kekuasaan raja Sunda.
Selain Tom Pires, ada pula Joao de Barros, juga dari Portugis, menyebut Cimanuk sebagai Chiano atau Chenano, seperti tertulis dalam buku Da Asia, Decada IV yang diedit Joao Baptista Lavanha (1615). Sungai Cimanuk disebut memisahkan wilayah Sunda dengan Jawa. Sungai Cimanuk merupakan batas di antara kedua kerajaan, yakni Sunda dan Majapahit.
Lokasi pelabuhan Cimanuk diperkirakan terletak di Desa Pabean Ilir, Pagirikan, Pasekan (Kecamatan Pasekan) dan Desa Pabean Udik serta Kelurahan Paoman (Kecamatan Indramayu).
Nama-nama desa itu menjadi jejak yang cukup penting, terkait keberadaan pelabuhan Cimanuk, karena namanya merujuk pada istilah pelabuhan. Seperti Desa Pabean yang berasal dari kata bea yang berarti pajak atau cukai. Desa Pagirikan berasal dari kata girik yang merujuk pada surat izin keluar masuk daerah pelabuhan.