“Kami masih menemukan ketidaksiapan fasilitas seperti infrastruktur internet, listrik dan pelatihan SDM,” ujar Dede dalam keterangannya, kemarin.
Dede mendorong, pelatihan pendidikan guru digencarkan agar kompetensinya meningkat menuju ke era digitalisasi. Utamakan juga delapan standar pendidikan, salah satunya ketersediaan ruang kelas.
“Kalau ruang kelasnya sudah mau roboh gimana? Ini kan juga menjadi standar pendidikan yang harus kita sepakati bersama,” kata dia.
Baca Juga:Zulhas Resmi Jadi Mendag, Fahira Idris: Kemendag-Kemenperin Segera Evaluasi Kebijakan Soal Minyak GorengPengamat: Reshuffle Berbasis Menjawab Tantangan yang Dihadapi Negara atau Mengakomodir Kepentingan Politik?
Oleh karena itu, mantan Wagub Jabar ini meminta semua kementerian yang terlibat dalam Sekolah Penggerak untuk duduk bersama menyepakati standar pendidikan yang telah ditetapkan. Di daerah 3T, apa saja sarpras yang dibutuhkan, setelah itu baru bisa berbicara tentang peningkatan SDM.
“Karena tanpa fasilitas pendukung seperti listrik dan internet, pelajar yang berada di pesisir dan kepulauan tidak memiliki kesempatan yang sama,” kata dia.
Kunci utama peningkatan SDM, lanjutnya, adalah semua pihak memiliki kesempatan yang sama. “Kalau kita mau bicara anak-anak pandai dalam dunia digital industri 4.0, maka untuk menuju ke sana butuh apa saja. Jadi, intinya di republik ini memang koordinasi adalah barang yang mahal sekali,” pungkasnya. (*)