POLISI menyebut Khilafatul Muslimin menggunakan buku saku Kartosuwiryo untuk menyebarkan paham khilafah ke masyarakat. Buku saku itu diberikan kepada anggotanya setelah dibaiat.
“Kemudian warga-warga ini setelah mereka diabaiat akan diberikan buku saku. Buku saku ini latar belakang tegaknya Khilafahtul Muslimin,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Kamis, 16 Juni.
Buku saku itu berisikan ajaran-ajaran yang disebarkan oleh Kartosuwiryo. Tujuan pemberian buku saku itu agar masyarakat lebih percaya dengan paham yang disebarkan mereka.
Baca Juga:Dicurigai Jadi Mata-Mata di Inggris untuk Vladimir Putin, Pria Ini Ditangkap di Bandara London GatwickKisah Lokacaya Putra Ki Wilatikta Tumenggung Ingin Berguru pada Sunan Gunung Jati, Misteri Monyet Kalijaga Cirebon
Kartosuwiryo merupakan pendiri gerakan Darul Islam. Gerakan itu bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) yang berlandaskan sistem syariah.
“Ini buku saku mereka di mana merujuk pada Darul Islam Kartosuwiryo jadi bisa menjabarkan sendiri bahwa acuan mereka ini mengacu pada ajaran Kartosuwiryo,” kata Hengki.
Sejauh ini, Khilafatul Muslimin memiliki puluhan ribu anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan, para anggotanya memiliki latara belakang yang berbeda.
Berdasarkan data keanggotaan, mereka yang bergabung dengan Khilafatul Muslimin memiliki profesi yang beragam, mulai dari aparatur sipil negara (ASN) hingga petani.
“Termasuk di sini ada ASN dan dokter dan lain sebagainya,” ucap Hengki.
Sementara untuk profesi terbanyak para anggota organisasi ini adalah wiraswasta. Kemudian, karyawan dan guru.
“Setelah kami klasifikasi yang tertinggi wiraswasta kemudian petani 20 persen, karyawan 25 persen, guru 3 persen,” kata Hengki. (*)