LEMBAGA HAM Amnesty International mendesak India mengakhiri tindakan kejam terhadap pengunjuk rasa Muslim yang turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Seperti diketahui, Muslim India memprotes penghinaan pejabat partai yang berkuasa tentang Nabi Muhammad SAW.
“Pihak berwenang secara selektif dan kejam menindak Muslim yang berani berbicara, menentang diskriminasi yang dihadapi kepada mereka,” kata Aakar Patel dari Amnesty dilansir dari Turkish Radio and Television (TRT World), Selasa (14/6/2022).
“Menindak pengunjuk rasa dengan penggunaan kekuatan yang berlebihan, penahanan sewenang-wenang dan penghancuran rumah merupakan pelanggaran total terhadap komitmen India di bawah hukum hak asasi manusia internasional,” tambahnya.
Baca Juga:Dilarang Pakai Sandal Jepit Saat Naik Sepeda Motor, Ternyata Ini AlasannyaTranspuan Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Mahasiswi asal Cirebon di Apartemen Cipulir
Amnesti telah menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat dari pengunjuk rasa yang ditahan, dan Patel mengatakan penangkapan dan pembongkaran adalah bagian dari eskalasi yang mengkhawatirkan dari tindakan negara yang menargetkan Muslim.
Dua demonstran tewas dan ratusan lainnya ditangkap pekan lalu dalam protes nasional atas komentar tersebut, yang melibatkan India dalam kehebohan diplomatik dan menyebabkan kemarahan yang meluas di kalangan komunitas Muslim di seluruh dunia.
Rekaman buldoser yang menghancurkan rumah mereka yang ditangkap atau diidentifikasi sebagai pengunjuk rasa telah menyebar di media sosial. Lebih dari 300 orang telah ditangkap di negara bagian Uttar Pradesh Utara karena bergabung dalam demonstrasi pekan lalu.
Kota-kota di seluruh India menyaksikan demonstrasi yang cukup besar pada Jumat pekan lalu, dengan beberapa orang banyak membakar patung Nupur Sharma, juru bicara BJP yang kini telah ditangguhkan. Dia yang telah membuat pernyataan menghina terhadap Nabi dan istrinya Aisyah dalam debat TV.
Sharma telah diskors dari partai tersebut. BJP mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka menghormati semua agama, sementara pemerintah dari hampir 20 negara mayoritas Muslim memanggil utusan India mereka untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka.
Pada Jumat lalu juga, protes besar terjadi di negara-negara tetangga, dengan polisi memperkirakan lebih dari 100 ribu orang dimobilisasi di seluruh Bangladesh. Sebanyak 5.000 orang lainnya turun ke jalan di kota Lahore, Pakistan, menuntut pemerintah mereka mengambil tindakan lebih keras terhadap India atas komentar tersebut.