RELAWAN pendukung yang seperti menjadi alat tekan justru akan berdampak buruk bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebab, langkah Ganjar untuk mendapatkan tiket Pilpres 2024 dari PDI Perjuangan justru semakin berat.
Begitu kata peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata saat berbincang Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/6).
Menurutnya, partisipasi politik masyarakat dalam bingkai proses pencalonan presiden dapat berbentuk seperti relawan politik. Kemunculan relawan politik dalam kontestasi pemilihan presiden adalah sebuah keniscayaan. Apalagi dalam sistem demokrasi, di mana partisipasi punya ruang sendiri.
Baca Juga:Jokowi Dikabarkan Lantik Hadi Tjahjanto Ganti Sofyan Djalil Sebagai Menteri ATR, Ini Profil LengkapnyaIsu Reshuffle Kabinet Jokowi Nama Zulhas Mencuat, Berikut Profil Lengkapnya
“Tapi, dalam konteks pencalonan presiden, maka peran partai politik sangat dominan dan menjadi otoritas tunggal yang dapat memberikan dukungan berupa tiket pencalonan, bukan relawan politik,” ujarnya.
Sehingga, kata akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini, demarkasi antara partai politik dan relawan sudah bisa diidentifikasi. Hanya saja, dekade belakangan, peran relawan politik semakin menggurita. Bahkan, ada kecenderungan terlembagakan, dan juga menjelma menjadi alat tekan dan bargaining politic.
“Di sinilah titik krusialnya. Jika relawan politik tidak mampu melakukan komunikasi politik baik dengan sebuah partai di mana seorang calon itu berasal, maka bisa diprediksi hubungan akan terganggu. Khawatir justru calon yang mereka dukung tidak mendapat dukungan dari partai ia berasal,” kata Dian.
Dian pun menilai, kasus relawan politik pendukung Ganjar vs PDIP menarik disimak. Karena, penetrasi relawan Ganjar agar kandidat mereka usung untuk mendapatkan tiket dari PDIP sangat kuat.
“Khawatir, jika terlalu kuat maka akan back fire bagi Ganjar. Di mana ia tidak mendapat tiket,” kata Dian.
Dengan demikian, jika Ganjar tidak mendapatkan tiket, maka tiket tersebut otomatis milik Puan Maharani. Oleh karena itu, jika kondisi situasi kebatinan antara relawan politik dan PDIP tidak membaik, maka proses pencapresan Puan baiknya disegerakan, ketimbang harus menghabiskan energi negatif melawan relawan politik Ganjar
“Jika ini terjadi maka peluang Ganjar untuk mentas di panggung Pilpres 2024 akan hilang,” pungkas Dian. (*)