MENTERI Pertahanan China Wei Fenghe serukan perjuangan untuk menghentikan deklarasi kemerdekaan Taiwan. Dalam pidatonya, Wei mengancam pihak mana pun yang ingin memecah-belah China.“Kami akan berjuang dengan segala cara dan kami akan berjuang sampai akhir. Ini adalah satu-satunya pilihan bagi China,” kata Wei dalam pidatonya di pertemuan puncak keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura, Minggu (12/6) seperti dikutip dari AFP.
“Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China pasti tidak akan berakhir dengan baik,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut China melakukan kegiatan militer yang “provokatif, tidak stabil” di dekat pulau itu.
Baca Juga:Paling Digemari Jenderal Herman Willem Daendels, Gedung Pakuan Rumah Dinas Gubernur Jawa BaratPerwakilan Keluarga Kang Emil: Masyarakat Bisa Berziarah ke Makam Eril Usai Rangkaian Acara Utama
Di samping itu, ia juga berkata China melakukan pendekatan yang semakin “koersif dan agresif” terhadap klaim wilayah maritimnya yang luas di Asia Pasifik.
Seperti dilansir dari Al Jazeera, dalam pidatonya di gelaran serupa sehari sebelum Wei berpidato, Austin menekankan AS berkomitmen pada “tatanan internasional berbasis aturan” dan akan bekerja dalam kemitraan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Austin berkata kebijakan AS atas Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri dan diklaim China sebagai miliknya, tetap sama.
“Tapi, sayangnya, sepertinya tidak berlaku untuk Republik Rakyat China (RRC). Langkah RRC mengancam untuk merusak perdamaian dan stabilitas. Itu bukan hanya kepentingan AS, ini masalah perhatian internasional,” ujarnya..
Wei pun merespons pernyataan Austin dalam sebuah pidato. Pun dia mengancam dengan mengerahkan pasukan bersenjata untuk menjaga keutuhan wilayahnya.
“Tidak seorang pun boleh meremehkan telad dan kemampuan angkatan bersenjata China untuk menjaga integritas teritorialnya,” imbuhnya.
Ketegangan AS-China tengah meningkat terutama karena peningkatan jumlah serangan udara China ke zona pertahanan udara Taiwan. (*)