POLDA Metro Jaya menetapkan status tersangka terhadap Abdul Qadir Baraja. Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin itu ditangkap terkait beberapa kasus di Lampung kemudian dibawa ke Jakarta. Salah satu kasusnya adalah kampanye kebangkitan khilafah.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyampaikan Abdul ditangkap tidak hanya terkait konvoi kebangkitan khilafah. Ada beberapa tindak pidana lain yang ditemukan dalam penyidikan Polda Metro Jaya.
“Ada juga terkait pelanggaran Undang-Undang Ormas dan ITE membuat berita hoaks dan kegaduhan di masyarakat,” ujar Dedi Prasetyo seperti dikutip dari Tribrata News, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga:KIB Paling Moncer Koalisi Partai Lainnya AmbyarPetualangan Snouck Hurgronje Sebagai Mata-mata Menurut Philip Droge
Selain menetapkan Abdul Qodir sebagai tersangka, polisi juga menangkap dan menetapkan tiga orang lainnya dari Khilafatul Muslimin sebagai tersangka terkait konvoi kebangkitan khilafah di Brebes.
Berdasarkan penyidikan, kampanye melalui konvoi kebangkitan khilafah telah dilakukan di beberapa kota seperti Cimahi, Brebes, Surabaya, dan Jakarta.
Lalu, apa itu Khilafatul Muslimin? Menurut Wikipedia, Khilafatul Muslimin adalah organisasi keagamaan di Indonesia yang mengusung ideologi khilafah. Organisasi tersebut didirikan oleh Abdul Qadir Baraja pada 18 Juli 1997 dan berpusat di Lampung.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut pendiri Khilafatul Muslimin pernah bergabung dengan Negara Islam Indonesia (NII) yang ingin mendirikan negara agama dan mempunyai visi yang sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Khilafatul Muslimin memiliki struktur paling tertinggi yakni Khalifah Pusat. Sementara itu, struktur di bawah Khalifah Pusat berturut-turut yakni Daulah, Ummul Qura hingga terendah Kemasulan.
Dalam laman resmi mereka, khilafatulmuslimin.net, disebutkan Khilafatul Muslimin didirikan dengan tujuan mewujudkan cita-cita (sebagian) umat Islam, yakni tegaknya (kembali) pemerintahan Islam (khilafah Islamiyah). “Pelantikan” Hasan Baraja sebagai pemimpin mereka dilakukan pada 1999.
Masih di laman yang sama, disebutkan latar belakang pendirian Khilafatul Muslimin adalah adanya fakta bahwa usaha-usaha untuk menegakkan kembali khilafah belum memperoleh hasil yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan usaha yang dilakukan masih sebatas melalui kongres maupun konferensi, sehingga diperlukan tindakan nyata, bukan hanya wacana. Dan mereka terdorong untuk memulainya.
Baca Juga:Lembaga Anti Rasuah Tidak Akan Pernah Bubar, Firli Bahuri Paparkan Kinerja 2021-2022Inovasi Biologi BIOS 44 di Waduk Darma, Pangdam Siliwangi: Danau Kekuatan Potensial Pertahanan
Mengutip Islami.co, Khilafatul Muslimin tercatat pernah menyelenggarakan kongres pada 5-7 Agustus 2000 di Yogyakarta. Kongres tersebut dihadiri oleh sejumlah umat Islam, tidak hanya dari dalam namun juga luar negeri. Dalam kongres tersebut, mereka menegaskan kembali tujuan menegakkan Syari’at Islam. Selain itu, Hasan Baraja mengusulkan pergantian khalifah, sayangnya pengikutnya lebih memilihnya untuk melanjutkan kepemimpinan.