Apa yang menjadi daya tarik Hebrew University of Jerusalem mengundang Anda?
Informasi yang mereka dapatkan karena saya dipandang sebagai ahli sastra Jawa bagian kulon dan ahli Jawa bagian wetan diwakili Dr. Siti Musrifah dari UNS.
Kabarnya, pihak Hebrew University of Jerusalem juga tertarik dengan temuan naskah yang dimiliki Anda, bisa dijelaskan?Ya, saya mempunyai naskah berjudul Carios Syarif Hidayatullah. Naskah tersebut memiliki informasi yang cukup menarik tentang negara asal Syaikh Syarif Hidayatullah. Beliau disebutkan berasal dari Bani Israel. Dalam arsip Belanda yang berjudul Cheribon Gesidenis ditulis oleh Dr. Godee Moisbergen disebutkan nama Sunan Gunung Jati dengan nama Syaikh Israel Ibnu Maulana. Saat saya menceritakan informasi penting tersebut, Prof. Ronnit Ricci langsung menyela, “So now you come to visit your ancestor country?” Saya langsung menjawab, “I Supposed, yes.”
Baca Juga:MUI: Jenazah Eril Tetap Dimandikan dan Disholatkan Jika Kondisinya BaikGiring Nongol Kritik Formula E, Warganet: Ingin Populer dengan Mencemari Harga Dirinya
Dari sudut pandang seorang filolog, bagaiamana sesungguhnya Naskah Carios Syarif Hidayatullah?
Naskah itu ditulis oleh Pangeran Rahadi Wijaya Jayakelana sekitar tahun 1800an. Jadi jauh dari peristiwanya, bukan naskah primer
namun yang menarik adalah salah satu kontennya didukung arsip Moisbergen, khususnya tentang Bani Israel.Artinya naskah tersebut bisa dijadikan sumber sejarah kearsipan?Bisa. Sebab, arsip ditulis sejaman dengan peristiwanya
Kejaksaan Agung Republik Indonesia menerbitkan surat pelarangan pengedaran buku bertajuk ‘Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara, karya Slamet Muljana tahun 1971. Buku Tersebut dianggap mengganggu ketertiban umum karena berisi informasi yang kontroversial tentang asal-usul Wali Songo. Apakah temuan naskah yang Anda miliki ini juga akan menjadi kontroversial karenanya
Semestinya disikapi dengan bijak. Sebab, sedikit demi sedikit apa yang ditulis beliau mulai terbukti. Pertama ucapan Gus Dur tentang wali yang dari Tiongkok dianggap teori ngawur. Kedua, Ceramah BJ. Habibie di Masjid Lautze bahwa anugerah terbesar bangsa Tiongkok ke Nusantara adalah Islam. Kemudian, saya menemukan juga sebuga teks dalam manuskrip Purwaka Caruban Nagari 1720 bahwa kedatangan Syaikh Quro dan Syaikh Bentong atau Tan Go Hwat ke Pelabuhan Muara Jati menumpang kapal Cheng Ho 1415.