Pengakuan Mengejutkan, Dubes Rusia untuk AS Anatoly Antonov Diminta Washington untuk Membelot

Pengakuan Mengejutkan, Dubes Rusia untuk AS Anatoly Antonov Diminta Washington untuk Membelot
Duta Besar Rusia untuk Washington, Anatoly Antonov/Net
0 Komentar

DI tengah konflik militer yang masih berkecamuk antara Moskow dan Kiev muncul sebuah pengakuan mengejutkan dari Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov.

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 1 Rusia pada Selasa (7/6), Antonov mengungkapkan bahwa dia dikirimi surat yang mendesaknya untuk ‘mencela tanah airnya’ dan mengutuk tindakan Vladimir Putin atas perang dengan Ukraina.

“Jika saya bersedia, saya disuruh menghubungi kantor Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman,” katanya, seperti dikutip dari RT, Rabu (8/6).

Baca Juga:Ungkap Penjelasan Ilmiah, Ini Catatan Lengkap yang Ditulis Ridwan KamilMustasyar PBNU, KH Dimyati Rois Meninggal Dunia, Berikut Profil Singkatnya

“Kedutaan Besar Rusia telah menulis surat kepada Departemen Luar Negeri AS menuntut untuk mengetahui apa artinya semua itu,” ujarnya.

Antonov juga mengklaim bahwa orang-orang telah membagikan kartu yang diduga berisi kontak FBI di luar kompleks Kedutaan Besar Rusia, dan mengundang staf untuk mengobrol dengan layanan khusus AS.

Dia juga mencatat bahwa media Amerika menerbitkan artikel yang menyerukan personel layanan dan diplomat Rusia untuk mengkhianati negara mereka.

“Ketika saya melihat publikasi media AS menyerukan prajurit dan diplomat Rusia untuk mengkhianati tanah air mereka, saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan penolakan saya terhadap langkah tersebut,” kata Antonov.

Hubungan antara Moskow dan Washington telah memburuk secara tajam sejak peluncuran serangan militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari.

AS telah secara aktif mendukung Kiev dengan senjata, dana, dan intelijen. Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden menyetujui paket bantuan militer senilai 40 miliar dolar AS untuk Ukraina.

Washington juga telah memberlakukan sanksi ekonomi yang keras terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina, termasuk larangan impor minyak, sementara juga memberikan tekanan pada negara-negara yang terus bekerja sama dengan Moskow. (*)

0 Komentar