SEKJEN DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menceritakan jawaban Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.
Hal itu merespons berbagai “gorengan isu” tentang hubungan antara Megawati dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya dan Mas Pramono Anung menyaksikan sebelum dan sesudah pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus BPIP yang berbicara akrab penuh kegembiraan. Bahkan setelah acara pelantikan, Pak Jokowi dan Bu Mega berbicara empat mata, dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega,” ujar Hasto dalam keterangannya, Selasa (7/6).
Baca Juga:Gubernur Sumatera Utara: Jika Dirinya Jadi Vladimir Putin, Ukraina Saya Serang dari 3 Tahun Lalu!Sri Mulyani Pastikan Tak Akan Berikan Bantuan Sepeser pun untuk Merpati Air, ini Alasannya
Menurut Hasto, berbagai isu tentang hubungan Jokowi dan Megawati memang sering dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Banyak yang tidak tahu, bahwa Ibu Mega dan Pak Jokowi secara periodik berbicara intens membahas persoalan bangsa dan negara. Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara,” katanya.
Hasto menjelaskan hubungan Megawati dan Jokowi itu mendalam, dipandu oleh kesesuaian tentang arah masa depan bangsa dan dilandasi hubungan batin yang kuat.
“Bagi yang biasa menabuh genderang politik, biasanya yang ada hanya akal politik, karena itulah tidak mampu melihat kedekatan dalam suasana batin,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hasto menerangkan terkait dengan Pemilu 2024. Pihaknya tiada hari tanpa konsolidasi. Urusan capres dan cawapres ditangan Ibu Mega.
Dia menegaskan semua kader PDIP harus kedepankan disiplin, jangan terbawa arus, dan jalan terbaik memenangkan Pemilu adalah turun ke bawah.
“PDI Perjuangan tidak akan terseret arus. Para kader jangan ikut-ikutan dansa politik. Fokus tunggal, bergerak ke bawah,” tandasnya. (*)