SEDIKITNYA 26 orang tewas akibat bus terjun ke jurang di daerah pegunungan di India utara. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (6/6/2022), polisi dan media setempat menyebut kecelakaan itu terjadi di pegunungan negara bagian Uttarakhand.
Bus itu membawa 30 orang, termasuk pengemudi, ke Yamunotri, situs ziarah Hindu terpencil di negara bagian Himalaya, ketika bus itu keluar jalur pada Minggu (5/6) malam.
Kecelakaan itu terjadi di dekat Damta di distrik Uttarkashi, sekitar 160 km dari ibu kota negara bagian Dehradun.
Baca Juga:Aniaya Justin Frederick Anak Politisi PDIP, Faisal Marasabessy Serahkan Diri ke PolisiKPK Selidiki Kasus Dugaan Korupsi di Era SBY Soal Penyaluran Dana Fiktif LPDB-KUMKM
“Orang-orang yang terluka telah dilarikan ke fasilitas medis terdekat,” kata inspektur polisi distrik Arpan Yaduvanshi.
Yaduvanshi menambahkan, petugas penyelamat masih mencari penumpang yang hilang dan jumlah korban tewas “dapat meningkat lebih lanjut.”
Media setempat melapokrna bus itu membawa 28 turis dari distrik Panna di Madhya Pradesh.
Uttarakhand yang indah memiliki beberapa situs Hindu tersuci dan menerima jutaan peziarah setiap tahun. Namun negara bagian ini memiliki jaringan jalan Himalaya yang tidak terpelihara dengan baik dan terkenal berbahaya.
Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kompensasi masing-masing 200.000 rupee India (US$2.575 atau Rp 37 juta) dari Dana Bantuan Nasional Perdana Menteri untuk keluarga mereka yang tewas dalam kecelakaan itu. Sementara korban yang terluka akan menerima 50.000 rupee (US$ 644 atau Rp 9,2 juta) masing-masing.
Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengatakan dia berhubungan dengan pihak berwenang setempat tentang pekerjaan bantuan yang sedang berlangsung untuk insiden “sangat menyedihkan”.
Kepala Menteri Uttarakhand Pushkar Singh Dhami mengatakan pemerintah negara bagian dan tim penyelamat telah berada di lokasi.
Baca Juga:Bareskrim Temukan Fakta Indra Kenz Mengelola Perusahaan Trading KriptoLois Owien, dokter yang Tak Percaya Covid-19 Meninggal Dunia di Tarakan
Rekan Dhami dari Madhya Pradesh, Shivraj Singh Chouhan, menyebut insiden itu “tidak menguntungkan” dan mengatakan dia terus berhubungan dengan pemerintah Uttarakhand dan administrasi distrik.
“Pengaturan sedang dibuat untuk perawatan yang terluka dan membawa jenazah almarhum ke Madhya Pradesh. Keluarga seharusnya tidak menganggap diri mereka sendiri dalam masa krisis ini. Kami semua bersama keluarga yang berduka,” cuitnya. (*)