MEMASUKI hari ketujuh, pencarian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih belum menunjukkan hasil.
Dikutip dari delik.news Kamis (2/6/2022), KBRI Bern dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa pencarian Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) kini diintensifkan dengan metode patroli darat, perahu dan drone.
Adapun fokus pencarian saat ini ada di seputar area Marzili hingga pintu air Engehalde.
Baca Juga:Menteri PAN-RB Keluarkan Surat Edaran Tentang Penghapusan Tenaga Honorer 2023Berikut Pernyataan Lengkap Keputusan Juri Sidang Johnny Depp vs Amber Heard
Terkait proses pencarian Eril yang tak kunjung menemukan ujung ini, sejumlah warganet di media sosial menanyakan mengapa Indonesia tidak mengirimkan saja Tim SAR Nasional ke Swiss?
Banyak warganet menilai kemampuan Tim SAR Indonesia cukup baik dan berpengalaman dalam mencari korban tenggelam.
https://twitter.com/zoelfick/status/1530925947326566402?t=6BFH2jCHwDMFUALOa0N1CQ&s=19
“Tim SAR Indonesia lebih baik daripada tim SAR Swiss,” tulis akun @pfukutomi.
“Pemrintah Swiss harus belajar sama tim SAR Indonesia klo prlu dipanggil mmbntu mencarinya. tim SAR kita sdah brpengalaman menangani kasus orang ilang disungai yg panjangnya 1. 143km dri pd sungai AARE cm panjangnya 288km,” ujar akun @BNurbia dalam unggahan Twitternya.
“Kok gw kurang yakin sma team rescue dari swiss, sya kira udah saatnya pihak KBRI melobi pemerintah swiss utk bisa mengirimkan team rescue dri Indonesia Basarnas @SAR_NASIONALatau pihak TNI AL @TNIAL karna rescue Indonesia lebih pengalaman dan meyakinkan dalam misi ini. Eril,” ujar akun @okay_setiawan.
Lantas mengapa Indonesia tidak mengirim Tim SAR untuk membantu pencarian Eril?
Baca Juga:Engga Harus Prabowo, Ketua Umum Gerindra: Kami Ingin Anak MudaDPR RI, Pemerintah dan DPD RI Resmi Sepakati RUU Soal 5 Provinsi
Badan SAR Nasional (Basarnas) siap mengirimkan tim bila diperlukan untuk membantu pencarian anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau dikenal Eril (22), yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Hingga kini, Basarnas masih menunggu arahan atau instruksi dari pimpinan.
“Kami dari Basarnas jika memang diperintahkan untuk membantu melakukan pencarian Eril, kami sudah siap. Tapi dikembalikan lagi ke pihak pemerintahan Swiss dan Kementerian Luar Negeri, ada birokrasi yang perlu ditempuh,” kata Humas Basarnas Bandung, Seni Wulandari, pada Selasa (31/5).
Seni memastikan, Basarnas siap untuk membantu pencarian dengan seluruh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Dia juga menyebut anggota yang dikirimkan ke Swiss nantinya telah mengantongi sertifikat internasional dan mempunyai segudang pengalaman.