KETUA DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dinilai menjadi pasangan ideal bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengamat Politik dan Intelijen Bondhan Wibisono menyebut, Puan cocok menjadi pasangan Prabowo karena tidak lepas dari faktor kekuatan politik.
“Puan punya kekuatan politik riil untuk menggerakkan mesin partai penguasa saat ini,” kata Bondhan kepada delik.news, Kamis (2/6).
Baca Juga:Ini Isi Pertemuan Dua Sahabat, Surya Paloh-Prabowo SubiantoDeddy Corbuzier Pamit dari Medsos, Warganet: Khusuk Ibadah Haji, HP Disimpan
Kendati Puan menjadi pasangan yang ideal, Bondhan menilai bahwa Prabowo tetap mempunyai pekerjaan rumah (PR) besar.
Salah satunya yakni bagaimana Prabowo meyakinkan PDI-P agar Puan mau mendampinginya.
Mengingat jarak elektabikitas PDIP dan Gerindra cukup signifikan, ataukah skemanya dibalik saja, Puan-Prabowo, namun Puan masih terkendala elektabilitas yang terbatas,” kata Bondhan.
Di sisi lain, Bondhan juga menyoroti langkah Prabowo yang mendatangi pondok pesantren (Ponpes) Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangkaian safari Idul Fitri 2022.
Bondhan menilai, safari tersebut memperlihatkan Prabowo ingin mendekati NU. Hal ini tak lepas karena kelompok Islam yang pada Pilpres 2019 mendukungnya mati-matian kini sudah kecewa.
Ia memprediksi, Prabowo mempunyai harapan dengan memperbaiki hubungan bersama NU, dirinya bisa mendapatkan sebagian basis dukungan yang sebelumnya mendukung Joko Widodo-Maruf Amin.
Permasalahannya, kata dia, suara NU pada Pilpres 2024 kemungkinan tidak tunggal dan diprediksi terpecah.
Baca Juga:Berpelukan, Surya Paloh-Prabowo SubiantoSesalkan Pemerintah Masih Impor, Megawati: Saya Bilang ke Jokowi, Tambang Kita Ditutup Saja
Persoalan tersebut tak lepas karena banyak pihak yang mencoba mewakili suara NU.
Misalnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, Gubernur Jawa Timur Qofifah Indar Parawansa, dan aktivis NU Yenny Wahid.
“Belum lagi politisi-politisi baru dengan logistik besar yang merasa bisa membeli suara NU,” tegasnya.
Pertemuan antara dua ketua umum partai yakni Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di NasDem Tower. Pertemuan itupun dimaknai tak biasa oleh Bondhan W. Sebabnya, pertemuan terjadi selama lima jam.
Ini adalah pertemuan terlama antara tokoh elit politik yang pernah terjadi selama ini. Sikap Prabowo yang mendatangi Surya Paloh terlebih dulu pun dimaknai bukan sesuatu yang biasa. Prabowo dinilai sudah melakukan langkah tepat.