Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Ende, NTT, Selasa (31/5). Dalam kunjungannya itu ia berangkat dari Bandara Soekarno Hatta tanpa menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 atau pesawat Boeing Business Jet 2 (BBJ2), tapi menggunakan pesawat RJ-85.
Pesawat yang sama juga belum lama ini pernah ia gunakan untuk kunjungan kerja ke Jatim dalam rangka meresmikan Bandar Udara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.
Menariknya pesawat yang memiliki nama lain BAE 146-200 atau Avro RJ85 itu bukanlah barang baru. Pesawat kepresidenan itu telah ada dari zaman Presiden Soeharto.
Baca Juga:Politikus PDI Perjuangan: Ada Indikasi Kuat Hubungan Antara Pak Jokowi dengan Ibu Megawati Mau DijauhkanBerangkat dari Aceh Tujuan Thailand, KM Frikenra Tenggelam 3 ABK Terapung Selamat di Laut Malaysia
Dikutip dari situs Indonesia.go.id, Soeharto menggunakan pesawat BAE 146-200 untuk penerbangan domestiknya pada medio 1990. Pesawat itu menggantikan peran Fokker-28 yang lama dipakai Soeharto.
Pesawat buatan British Aerospace pada 1993 itu dioperasikan oleh Pelita Air Service yang merupakan anak perusahaan Pertamina. Pesawat tersebut memiliki empat mesin di kedua sayapnya dan mampu take off di landasan pacu berukuran pendek sekitar 1.500 meter.
BAE 146-200 atau RJ-85 merupakan pesawat berukuran kecil. Dalam versi komersial ia bisa mengangkut 90-100 penumpang. Sementara untuk keperluan VVIP daya angkutnya hanya 30 penumpang.
Untuk daya jelajahnya pesawat ini mampu menempuh jarak kurang dari 2.500 kilometer. (*)