SEBUAH pesawat yang dioperasikan oleh maskapai swasta di Nepal hilang pada Minggu (29/5/2022). Pesawat Tara Air tersebut memuat 22 penumpang di dalamnya.
Proses pencarian terhambat karena cuaca mendung menghalangi helikopter pencari terbang ke area lokasi terakhir kontak penerbangan sebelum hilang.
“Satu helikopter pencari kembali ke Jomsom karena cuaca buruk tanpa menemukan lokasi pesawat,” kata Otoritas Penerbangan Sipil Nepal dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:Provokasi, 70 Ribu Nasionalis Yahudi Pawai Bendera Zionis di YerusalemPicu Ketegangan, Didukung Menteri Pawai Bendera Zionis Israel di Jantung Yerusalem
Otoritas menegaskan helikopter siap lepas landas untuk pencarian dari Kathmandu, Pokhara dan Jomsom setelah kondisi cuaca membaik.
Dikutip dari CNBC dan Channel News Asia, Pesawat Tara Air lepas landas dari kota wisata Pokhara, sekitar 125 km (80 mil) barat ibukota Kathmandu, dan pesawat terbang menuju Jomsom, sekitar 80 km ke barat laut.
Tara Air menerbangkan pesawat turboprop Twin Otter buatan Kanada. Maskapai itu mengatakan pesawat itu membawa empat orang India, dua orang Jerman dan 16 orang Nepal, termasuk tiga awak. Tujuh dari penumpang adalah perempuan, menurut pernyataan maskapai.
Pesawat itu kehilangan kontak dengan menara kontrol lima menit sebelum dijadwalkan mendarat di Jomsom, sebuah situs wisata dan ziarah yang populer.
Kantor cuaca Nepal mengatakan telah terjadi awan tebal di daerah Pokhara-Jomson sejak pagi.
Pejabat polisi Prem Kumar Dani mengatakan tim penyelamat dan pencarian darat telah dikirim ke daerah dekat Gunung Dhaulagiri, puncak tertinggi ketujuh di dunia dengan ketinggian 8.167 m (26.795 kaki).
Nepal, rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest, memiliki rekor kecelakaan udara. Cuacanya dapat berubah secara tiba-tiba dan landasan terbang biasanya terletak di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.