TENTARA Rusia menemukan mi instan Indomie saat sedang menyisir desa Troitskoye, Ukraina. Pasukan Rusia menduga ini indikasi masuknya tentara asing bayaran. Bagaimana tanggapan Kemenlu RI soal ini?
Jubir Kemlu Teuku Faizasyah merespons berita penemuan Indomie ini. Menurutnya, temuan ini merupakan bukti bahwa penggemar Indomie datang dari banyak negara.
“Penggemar Indomie ternyata ada di banyak negara dan dari beragam nasionalitas,” ujar Jubir Kemlu Teuku Faizasyah kepada wartawan, Minggu (29/5/2022).
Baca Juga:Ada Mie Instan Indomie Goreng di Bekas Markas Besar Pasukan UkrainaHelikopter Super Puma TNI AU Bantu Cari Korban Tenggelam KM Ladang Pertiwi 02 Di Selat Makassar
Sebelumnya, dilansir dari media lokal Rusia, RIA Novosti, sisa-sisa perbekalan asing ditemukan di bekas markas besar pasukan Ukraina di desa Troitskoye yang dekat kota Popasnaya. Lokasi ini tadinya dikuasai oleh para pejuang Republik Rakyat Lugansk.
Troitskoe berada di bawah kendali pasukan keamanan Ukraina selama delapan tahun. Dalam perjalanan menuju desa ada garis demarkasi. Di gedung yang berfungsi sebagai markas pasukan keamanan Ukraina.
Ria Novosti melaporkan banyak paket makanan kosong dan kotak yang tidak tersentuh dilemparkan ke gedung. Semuanya buatan luar negeri. Termasuk tampak pula mi instan Indomie yang dikenal sebagai produk Indonesia.
“Anda tidak dapat membeli barang-barang seperti itu di Ukraina: keripik kering Amerika, muesli Inggris, batangan sereal dan teh, wafel, mie instan, dan gula dari negara lain. Juga berserakan bungkus rokok dan tas Duty Free,” tulis laporan tersebut.
Ria Novosti juga merilis video yang menunjukkan tentara Rusia menunjukkan beberapa barang tersebut, salah satunya terlihat Indomie di sekitar lokasi.
Menurut para pejuang resimen Cossack senapan bermotor keenam yang dinamai Matvey Platov, ini mungkin indikasi adanya tentara bayaran asing di lokasi tersebut. Militer Luhansk juga percaya bahwa instruktur Barat dapat melatih militer Ukraina. (*)