BERDASARKAN data yang dikeluarkan oleh Petugas Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru Di Pos Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang, disebutkan pada periode pengamatan pada hari Minggu 29 Mei 2022 pukul 06:00 – 12:00 Wib, kembali teramati 4 kali letusan dengan tinggi asap kurang lebih 100 hingga 500 meter yang berwarna putih tipis hingga tebal, yang cenderung mengarah ke sisi tenggara dan barat daya.
Lebih lanjut dalam laporan yang disusun oleh Mukdas Sofian tersebut, juga teramati 1 kali guguran dengan jarak luncur kurang lebih 100 meter dari ujung lidah lava, yang mengarah ke Besuk Kobokan.
“Secara visual, gunung Semeru terlihat jelas namun juga tertutup kabut dengan asap kawah yang tidak teramati, ” kata Mukdas Sofian dalam Laporan tertulisnya kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG).
Baca Juga:Pantau Pencarian Eril, Gubernur Ridwan Kamil Ajukan Perpanjangan Cuti Selama SepekanSungai Aare Tempo Dulu
Lebih lanjut dalam laporan rutin setiap 6 jam tersebut juga di sampaikan secara Meteorologi Cuaca di sekitar Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini cerah, berawan hingga mendung.
Sedangkan secara kegempaan, tercatat telah terjadi 20 kali letusan dengan amplitudo 10-20 milimeter, durasi 55-180 detik. Hembusan, tercatat sebanyak 3 kali, dengan amplitudo 2-9 milimeter, durasi 35-45 detik serta tremor harmonik sebanyak 1 kali dengan amplitudo 2 milimeter , durasi 1.500 detik.
Gunung Semeru hingga saat ini masih berstatus siaga atau level 3, dengan aktifitas kegempaan yang fluktuatif. Untuk itu, pihak Badan Geologi PVMBG, tetap menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan, diantaranya agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (*)