Dicky juga menyarankan Terawan dkk tak menggunakan nama Vaksin Nusantara untuk pendekatan terapi sel dendritik yang digunakannya. Alasannya, inovasi tersebut sudah ada di dunia sebelum diperkenalkan Terawan. “Harus fair ini bukanlah inovasi di Indonesia, harus menghargai orisinalitas dalam dunia ilmiah,” kata dia. (*)