KM Ladang Pertiwi tenggelam di perairan Selat Makassar pada Kamis (26/05) pukul 13.30 WITA. 17 penumpang yang berada di kapal tersebut berhasil diselamatkan oleh Tim SAR.
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi, mengatakan 10 penumpang di antaranya diselamatkan oleh Kapal TB Max 05 dan kapal TB Cipta 2002, pada Jumat (27/5) dini hari.
10 penumpang tersebut diserahkan ke pihak keluarga di Dermaga Parappa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga:Ternyata Sungai-Sungai di Swiss Berbahaya, Ini PenyebabnyaPencarian Emmeril Khan Mumtadz Dibuat Poster Orang Hilang untuk Warga Swiss
“Sudah tiba sekitar pukul 18.12 WITA dan untuk selanjutnya akan diserahkan ke pihak keluarga korban,” ujar Djunaidi, Sabtu (28/5) dikutip dari Antara.
Kesepuluh penumpang tersebut ditemukan mengapung di lautan. Mereka diselamatkan kemudian dibawa ke Pulau Sanronegi, Tanekek, Takalar, sebelum akhirnya diserahkan ke pihak keluarga.
Sementara, terdapat tujuh penumpang lainnya yang juga berhasil diselamatkan oleh kapal TB Sabang 25. Mereka juga saat ini telah dievakuasi ke lokasi yang sama.
Data yang diperoleh Basarnas Sulsel jumlah penumpang kapal yang tenggelam tersebut sebanyak 42 orang (sebelumnya dilaporkan 43 orang). Jumlah yang berubah karena kapal ini tidak memiliki manifes pasti penumpang.
“Total korban ditemukan selamat hingga saat ini yaitu 17 orang dan setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, kemudian di serahkan kepada keluarga korban,” kata Djunaidi.
Dari informasi yang diperoleh Basarnas, KM Ladang Pertiwi 02 yang memuat 42 orang ini dikabarkan tenggelam sekitar 10 nautical mill (mn) di perairan Selat Makassar.
Dengan diselamatkannya 17 orang penumpang, menyisakan 25 orang lainnya yang masih dilakukan pencarian. Sejauh ini, tim Basarnas Sulsel telah menurunkan KN SAR Kamajaya menyisir lokasi tempat tenggelamnya kapal tersebut.
Berikut identitas penumpang yang berhasil diselamatkan:
Baca Juga:Polisi Swiss Mencari Emmeril Khan Mumtadz Antara Eichholz dan MarziliRidwan Kamil: Mohon Doanya Agar Putra Kami Emmeril Kahn Mumtadz Segera Ditemukan
- Abdullah (35);
- Saharuddin (64);
- Muslimin (49);
- Ahmad Sofi Ramadani (14);
- Irwan (36);
- Marendeng (32);
- Aco Marendeng (32);
- Fatima (60);
- Nasaranti (30);
- Nurhasanah (38);
- Sarifa (20);
- Thoibatussibhan (21);
- Rahma Tullah (28);
- Husni (40);
- Hj Bidarapi (61);
- M Rahman (17);
- Syamsir (41);
- Moh Hidayatullah (19).
Selain mengangkut penumpang, kapal tersebut juga mengangkut bahan material sebanyak 500 karung kerikil untuk proyek pembangunan menara di Pulau Desa Sabaru.
Berdasarkan keterangan dari Koordinator Syahbandar Pos Paotere Makassar Nufrizal, pengelola kapal disebut nakal. Sebab, tidak pernah melapor ke Syahbandar saat kedatangan maupun keberangkatan.Selain itu, KM Ladang Pertiwi dikategorikan sebagai kapal ikan. Kapal ini, tidak punya izin untuk mengangkut penumpang, apalagi material bangunan.