Nama Desa di Pemalang Ini Punya 3 Versi, Ada yang Bikin Orang Tergelitik

Nama Desa di Pemalang Ini Punya 3 Versi, Ada yang Bikin Orang Tergelitik
Balai Desa Cawet di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
0 Komentar

DESA Cawet berada di Pemalang, Jawa Tengah . Desa yang berada di Kecamatan Watukumpul jaraknya cukup jauh ke arah selatan, Ternyata penamaan desa itu cukup unik karena terinspirasi dari celana dalam. Lalu bagaimana sejarah Desa Cawet sebenarnya?

Silsilah Desa Cawet bermula pada tahun 1825. Saat itu Pemalang dipimpin oleh seorang pemimpin atau biasa disebut Adipati yang bernama Reksodiningrat atau Kanjeng pontang. Saat itu Adipati sedang melakukan inspeksi ke wilayah Pemalang dan bertemu dengan sekelompok orang yang sedang melakukan aktivitas di sawah.

Sontak sang Adipati bertanya kepada orang-orang tersebut, siapa sosok yang jadi pemimpin mereka. Salah satu dari orang yang berada di sawah itu mengatakan bahwa mereka dipimpin oleh seseorang pria yang juga kebetulan ada di sawah. Kemudian orang itu menunjuk kepada pemimpinnya yang hanya menggunakan celana dalam dan ikat pinggang.

Baca Juga:Rusia Siap Buka Koridor Kemanusiaan Bagi Pengiriman Pangan dari Ukraina, Ini SyaratnyaPolisi Selidiki Pemicu Kecelakaan Beruntun di Depan Menara Saidah

Mungkin karena dianggap unik dan berkharisma, akhirnya Adipati itu langsung menunjuk orang itu menjadi kepala desa di kawasan tersebut. Kebetulan daerah itu belum memiliki nama desa. Namun kawasan itu diberi julukan oleh Adipati sebagai Desa Cawet karena kepala desanya yang sedang menggunakan celana dalam.

Ternyata penamaan nama Desa Cawet tidak hanya karena kepala desanya yang sering pakai celana dalam. Sebab ada versi kedua yang menyebut bahwa penamaan Cawet berasal dari dua tokoh yang sama-sama memimpin desa tersebut. Kedua tokoh tersebut bernama Cawing dan Tali yang disingkat Cawet.

Cawing dan Tali adalah dua pemimpin yang dicintai warganya di desa itu. Cawing dan Tali saling bersinergi dalam menjalani kepemimpinannya sebagai kepala desa. Cawing dan Tali keduanya adalah sesepuh di desa tersebut. Selain jadi sesepuh, semasa hidupnya mereka juga menyebarkan agama Islam di kawasan Pemalang.

Nah ternyata juga ada versi ketiga. Versi ketiga ini malah berkaitan dengan bahasa Sunda. Nama Desa Cawet karena di kawasan itu ada sumber air yang terus mengalir yang awet dan tidak pernah kering. Cawing memiliki arti air. Jadi artinya keduanya disebut Cawet yakni cawing yang awet.

0 Komentar