BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Kamis (26/5) siang. Aktivitas vulkanik gunung yang berada di perbatasan Jateng dan DIY ini masih tinggi.
“Awan panas guguran Merapi tanggal 26 Mei 2022 pukul 11.26 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 146 detik,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/5).
“Estimasi jarak luncur (awan panas guguran) 1.800 meter ke arah barat daya,” bebernya.
Baca Juga:Ritual Para Pemain saat Syuting Film KKN di Desa Penari, Tissa Biani: Engga Lupa Pegangan Tangan BarengKapal Tugboat BM Marcopolo 188 Bermuatan Peti Kemas Nyaris Karam di Perairan Karimun Kecil
Pada periode pengamatan 26 Mei 2022 pukul 06.00-12.00 WIB ini, cuaca di puncak Gunung Merapi dilaporkan berawan, mendung, dan hujan. Kemudian angin bertiup lemah ke arah barat.
“Suhu udara 19-26 °C, kelembaban udara 68-74 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg. Volume curah hujan 26 mm per hari,” jelasnya.
Sampai saat ini status Gunung Merapi masih Level III atau Siaga sejak 5 November 2020 lalu.
Potensi bahaya di Gunung Merapi saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Sementara untuk sektor tenggara yaitu meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. Masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi pun diminta untuk tetap waspada dan menjauhi zona bahaya. (*)