DUET Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dinilai mampu menghindari polarisasi pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Polarisasi terjadi jika pilpres menghadap-hadapkan pasangan capres yang didukung kelompok nasionalis dan pihak yang dilabelkan sebagai ekstrem kanan.
Semua pihak, terutama partai politik (parpol) dan media massa diimbau untuk bergerak bersama menghindari polarisasi agar peristiwa yang mengancam keutuhan bangsa, seperti pada Pilpres 2024 dan 2019, tidak terulang kembali.
“Kita harus duduk bersama untuk menentukan calon yang punya komitmen yang jelas kepada pluralisme dan persatuan bangsa. Kita cari calon yang baik agar yang kita pilih adalah the best among the best. Bukan the best among the worst,” kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam diskusi dengan para pemimpin redaksi nasional di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga:Pernikahan Adik Presiden Jokowi dengan Ketua MK Anwar Usman, Berikut FaktanyaBPK Temukan Adanya Dana Bansos Tidak Tepat Sasaran Senilai Rp6,9 Triliun, Ini Saran Indef untuk Bu Risma
Gedung berlantai 23 dengan luas 30.000 meter persegi ini menjadi salah satu gedung ikonik di DKI Jakarta. Selain ruang kerja pribadi Surya Paloh, ada galeri kebangsaan, perpustakaan, war room, ballroom, mini theater, perkantoran, sky garden, spa hingga helipad. “Gedung ini dengan berbagai fasilitas dimaksudkan untuk menggelorakan semangat dan mengangkat martabat bangsa ini,” jelas Surya.
Yang harus disepakati terlebih dahulu dalam duduk bersama, menurut Surya, adalah kesepakatan terhadap komitmen kebangsaan, yakni pluralisme, persatuan, dan kesatuan bangsa. Dalam duduk bersama, semua pihak menyatukan pemahaman, menghindari konflik.
“Kasih tempat kepada pihak yang dianggap berseberangan. Kita dipersatukan oleh spirit bersama yakni persatuan dalam keberagaman. Ada konsensus untuk tidak memberikan tempat kepada pihak yang tidak komit terhadap keberagaman dan persatuan,” ujar Surya.
Siapa calon ditentukan kemudian. Dalam membicarakan konsensus, semua pihak diajak duduk bersama. Tidak ada pihak yang ditinggalkan.
Lewat sikap tulus untuk duduk bersama dan komitmen yang sama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang pluralistik, tidak ada lagi dikotomi cebong dan kampret. “Langkah pertama, kita berikan kesempatan kepada semua pihak untuk duduk bersama dan membuat konsensus,” jelas Surya.
“Kita perlu mendukung calon yang memiliki komitmen jelas kepada pluralisme dan kesatuan bangsa. Komitmen kebangsaan adalah harga mati,” tegas pendiri Nasdem itu.