SEBAGIAN besar rakyat mengingat betul detik- detik Soeharto mengumumkan turun tahta dari Presiden pada tanggak 26 Mei 1998. Presiden dipaksakan turun jabatan oleh gerakan besar yang menuntut Reformasi. Hiruk pikuk jutaan massa demonstran berhenti disaat Soeharto didampingi BJ Habibie mengumumkan berita pengunduran diri . Pak Harto menyerahkan tongkat komando kepresidenan RI ke BJ Habibie.
Secara konstitusional Beliau yang meneruskan langsung jabatan Presiden. Hal tersebut sesuai amanat konstitusi dimana jika terjadi pengunduran diri presiden maka secara otomatis akan digantikan oleh Wakil Presidennya. BJ Habibie menjalankan tugas presiden dalam massa peralihan transisi orde lama ke orde reformasi.
Soeharto terlihat sangat bijak dan berani mengambil keputusan mundur dari kursi presiden . Tidak ada pertumpahan darah yang lebih luas dan huru- hara sosial dan politik tidak terjadi . Soeharto berinisiatif memenuhi semua tuntutan dari elemen masyarakat yang menginginkan Soeharto turun.
Baca Juga:Berikan Arahan ke Peserta Apel Komandan Kesatuan, KSAD Dudung Abdurachman: TNI AD Harus Hadir di Tengah Kesulitan MasyarakatKunjungan JMSI Jabar, Ngatiyana: Kunci Perekonomian Cimahi Bisa Bertahan Ditengah Badai Pandemi
Dalam pidatonya terakhir ,Soeharto tidak menampakkan kemarahan dan kekecewaan atas desakan mundur dari kursi presiden. Soeharto menyatakan tidak “Pate en” harus melanjutkan jabatan presiden ketika banyak lapisan masyarakat dan tokoh nasional orang memintanya.
Gegap gempita paska lengsernya Soeharto diikuti oleh banyaknya perubahan sistem pemerintahan,ekonomi, politik dan ketatanegaraan serta perubahan sektor lainnya sesuai semangat reformasi..Dalam konteks wilayah non politik juga terjadi pergeseran yang sangat masif. Reformasi telah meluluh lantahkan struktur bangunan lama yang sudah ditanam dan ditancapkan Orde Baru selama hampir 30 tahun . Tahun 1998 adalah masa kelahiran orde reformasi bergulir.
Indonesia saat ini justru terjadi terjadi stagnasi dalam terobosan politik. Reformasi politik yang buntu telah terjadi. Semua elite politik menutup mata sejarah dan arah reformasi dikehendaki oleh para penggagas reformasi seperti Amien Rais dan kawan- kawan. Kawan kawan angkatan 1998 yang sudah duduk di parlemen dan pemerintah sudah lupa sebagai pejuang reformis.
Coba kita tanyakan kemana saja dan apa yang mereka telah lakukan tokoh- tokoh yang terlahir di era reformasi ini? Mereka bagian tak terpisahkan proses kejatuhan Presiden Soeharto. Ada banyak nama aktivis 1998 yang menjadi anggota DPR dan Menteri.