Pada gambar di atas, lingkaran biru mewakili lokasi di mana Abu Akleh ditembak dan dibunuh. Lingkaran oranye mewakili perkiraan lokasi kru kamera di video Telegram, sedangkan persegi panjang hijau mewakili lokasi kolom lapis baja IDF di video bodycam (Sumber: Google Earth Pro).
Wartawan lain yang bersama Abu Akleh mengatakan, ketika mereka tiba di tempat kejadian situasi tenang, tanpa bentrokan atau militan di daerah terdekat. Produser Aljazirah, Ali Samoudi, mengatakan dia menelepon orang-orang di dalam kamp untuk mengetahui apa yang terjadi. Kemudian mereka melanjutkan bergerak ke jalan panjang dan sempit yang menanjak dari area terbuka ke sekelompok bangunan beton. Konvoi tentara Israel terletak sekitar 200 meter dari lokasi tersebut. Setiap reporter mengenakan helm dan rompi biru berlabel “PRESS” dengan huruf besar.
“Kami melangkah ke tempat terbuka sehingga mereka bisa melihat kami,” kata Samoudi kepada AP.
Baca Juga:Penembakan Texas: 14 Siswa 1 Guru Tewas dalam Serangan di Sekolah Dasar ASMahasiswi Palestina Tolak Jabat Tangan dengan Menlu AS Anthony Blinken di Universitas Georgetown
“Mereka tidak menunjukkan bahwa kami harus pergi, jadi kami berjalan perlahan, berjalan maju sekitar 20 meter,” ujarnya.
Pada gambar di atas, lingkaran biru mewakili lokasi di mana Abu Akleh ditembak dan dibunuh. Lingkaran oranye mewakili perkiraan lokasi kru kamera di video Telegram, sedangkan persegi panjang hijau mewakili lokasi kolom lapis baja IDF di video bodycam (Sumber: Google Earth Pro).
Seorang fotografer lokal, Shatha Hanaysheh, mengatakan mereka berada di lokasi kejadian selama 5 sampai 10 menit. Mereka berbicara dan bahkan tertawa di depan para tentara. Samoudi mengatakan, tentara kemudian melepaskan tembakan peringatan, sehingga menyebabkan dia menunduk dan berlari mundur. Kemudian tembakan kedua mengenai punggungnya, dan Abu Akleh tertembak di kepala dan tewas seketika.
Hanaysheh berlindung di sisi lain pohon di samping tembok. Kulit pohon di sisi yang menghadap tentara tampaknya telah terkelupas oleh tembakan atau pecahan peluru.
“Kami melihat bahwa tembakan berasal dari tentara (Israel),” kata Hanaysheh.
“Ketika Ali, Shireen dan saya lari mencari perlindungan, kami lari dari mereka,” ujarnya.
Sharif Azer, seorang penduduk setempat yang sedang dalam perjalanan ke tempat kerja, mendengar suara tembakan. Dia berlari untuk membantu. Berdasarkan video yang dibagikan secara luas, Azer memanjat dinding dan membantu Hanaysheh melarikan diri.