PERUSAHAAN di sektor konsumer milik konglomerat Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) atau Tanobel Food membukukan kinerja yang apik di sepanjang 2021. Pendapatan dan laba produsen minuman kemasan merek Cleo ini mampu tumbuh signifikan pada tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan CLEO, dikutip Senin 28 Maret, perseroan mencatatkan kenaikan kinerja penjualan bersih 13,45 persen year on year (yoy), dari Rp972,63 miliar pada 2020 menjadi Rp1,10 triliun sepanjang 2021. Kenaikan pendapatan ditopang kenaikan penjualan ke pihak berelasi dari Rp758,33 miliar pada 2020 menjadi Rp922,12 miliar pada 2021.
Sementara itu, penjualan ke pihak ketiga turun dari Rp214,29 miliar pada 2020 menjadi Rp181,40 miliar pada 2021.
Baca Juga:Kementerian PUPR Tetapkan Konsorsium Bentukan Group Salim-Agung Sedayu Lulus Prakualifikasi Lelang Jalan Tol Penopang PIK 2 Rp18 TriliunKemenkes: Kasus Diduga Akibat Infeksi Hepatitis Akut Misterius Jadi 16 di 10 Provinsi
Kenaikan penjualan juga terjadi di hampir semua segmen, seperti penjualan air dalam kemasan botol yang naik Rp394,08 miliar menjadi Rp463 miliar pada 2021 dan penjualan air nonbotol yang naik dari Rp548,46 miliar menjadi Rp615,70 miliar. Penjualan lain-lain tercatat turun dari Rp30,08 miliar pada 2020 menjadi Rp24,72 miliar pada 2021.
Kenaikan penjualan juga diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 14,19 persen yoy dari Rp562,23 miliar pada 2020 menjadi Rp642,03 miliar pada 2021. Kenaikan signifikan pada beban bahan baku sebesar 33,41 persen dari Rp261,55 miliar menjadi Rp348,94 miliar menjadi pemberat beban pokok penjualan.
CLEO membukukan kenaikan laba bruto sebesar 12,44 persen dari Rp410,39 miliar pada 2020 menjadi Rp461,14 miliar pada 2021.
Sementara itu, laba tahun berjalan CLEO naik signifikan 36,10 persen dari Rp132,77 miliar menjadi Rp180,71 miliar pada 2021. Ekuitas CLEO mengalami kenaikan 11,94 persen menjadi Rp1,00 triliun, sedangkan liabilitas turun 16,72 persen menjadi Rp346,60 miliar. (*)