BANJIR akibat gelombang pasang air laut atau yang dikenal dengan istilah rob, melanda pesisir di Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon, Senin (23/5/2022) sore. Kondisi itu membuat ratusan rumah warga terendam air.
Di Kabupaten Cirebon, banjir rob menerjang Blok Karang Glinding, RT 003 dan RT 004, RW 006, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Ketinggian banjir rob yang merendam rumah warga berkisar antara 20-40 sentimeter. “Banjir rob mulai datang pukul tiga sore (15.00 WIB),” ujar Iswandi, ketua RT setempat.
Iswandi mengatakan, ada 150 unit rumah warga yang terendam banjir rob. Sedangkan jumlah warga yang terdampak, tercatat ada 1.035 jiwa atau 250 kepala keluarga (KK).
Baca Juga:Nyaris Punah, Kamboja Larang Keras Petik Tanaman PenisGala Dinner Bareng Maria Ozawa alias Miyabi Batal
Korlap Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Faozan, mengatakan, tim BPBD telah melakukan assesment dan berkoordinasi dengan pemerintahan desa setempat. “Kondisi air sudah surut pukul 19.30 WIB,” kata Faozan.
Selain di pesisir Kabupaten Cirebon, banjir rob juga menerjang pesisir Kota Cirebon di waktu yang hampir bersamaan. Di Kota Cirebon, rob menerjang lima RW di tiga kelurahan.
Yakni, RW 07 Kesunean Utara, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, RW 10 Pesisir Utara Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, RW 09 Kesunean Selatan Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, RW 08 Kesunean Tengah Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk dan RW 03 Kebon Baru Selatan Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan.
“Banjir rob sekitar pukul 14.00 WIB dan surut sekitar pukul 18.40 WIB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Khaerul Bahtiar. Khaerul menyebutkan, ketinggian genangan banjir bervariasi antara 10-40 sentimeter. Selain menggenangi rumah warga, banjir rob juga merendam jalan dan masjid.
Untuk warga yang terdampak, di RW 07 ada 120 KK atau 480 jiwa, di RW 10 ada 162 KK atau 648 jiwa, di RW 09 ada 125 KK atau 500 jiwa, di RW 08 ada 105 KK atau 420 jiwa dan RW 03 ada 10 KK atau 40 jiwa. Hingga kini, tidak ada warga yang mengungsi. Meski demikian, pihak BPBD mengimbau warga untuk mengevakuasi diri dan barang berharga ke tempat lebih aman jika ketinggian air kembali bertambah. (*)