HINGGA kini, biang kerok di balik merebaknya penyakit hepatitis misterius pada anak-anak di sejumlah negara tak kunjung terkuak. Muncul dugaan, kemunculan penyakit ini berkaitan dengan vaksin COVID-19 atau efek infeksi virus Corona.
Dugaan tersebut tak dibenarkan oleh pihak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). Mengingat, tiga anak pasien terduga hepatitis misterius pertama di Indonesia sempat dibawa ke RSCM sebelum meninggal dunia.
Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), M.ARS menjelaskan dari total 14 kasus diduga hepatitis akut yang kini ditemukan pada 6 provinsi, tak seluruhnya pernah terinfeksi virus Corona. Begitu juga terkait vaksinasi, dr Lies menyebut, tak seluruh pasien sudah menerima vaksin COVID-19.
Baca Juga:Dua Bocah 14 Tahun Gelar Pesta Pernikahan, Dijodohkan KeluargaSuami Maudy Ayunda, Jesse Choi Mualaf: Saya Bertemu dengan Seorang Gadis Indonesia yang Luar Biasa dan Hati yang Besar untuk Negaranya
“Kalau kita lihat range umurnya kemudian kaitannya dengan COVID-19, semua terjadi pada saat masih pandemi. Tetapi apakah ada yang pernah kena COVID-19? Ada yang ya ada yang tidak. Sudah dapat vaksin COVID-19? Ada yang ya ada yang tidak, jadi sama saja,” jelasnya dalam siaran langsung, Hepatitis Akut Dicegah, Sekolah PTM Aman
, Senin (23/5/2022).
Dengan temuan tersebut, dr Lies meyakini merebaknya hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya kini tidak berkaitan dengan COVID-19 ataupun vaksin COVID-19. Namun begitu, ia menyinggung masih diperlukannya penelitian lebih lanjut terkait korelasi hepatitis misterius dengan COVID-19.
“Mau sudah dapat vaksinasi ada yang kena, belum (vaksinasi) ada. Yang pernah kena COVID-19 ada, yang tidak pernah kena COVID-19 ada. Jadi tidak ada hubungannya kayaknya. Tapi kita harus teliti lagi,” pungkas dr Lies. (*)