Jangan dendam anak-anakku
Anak-anak Soeharto, kata Mbak Tutut, kala itu tidak terima dengan tuduhan yang diarahkan kepada Soeharto.
Anak-anak Soeharto juga sakit hati menyadari orang sekeliling Soeharto malah mendesak Soeharto mengundurkan diri dari jabatan menteri andai tetap jadi Presiden lagi.
Nah ternyata, meski meras dikhianati orang di sekelilingnya, Soeharto berpesan kepada anak-anaknya untuk sabar dan jangan dendam.
Baca Juga:Panglima TNI: Ada 10 Orang Anggotanya Jadi Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia Milik Terbit Rencana Perangin AnginDinilai Terlalu Kecil untuk Dilalui Kendaraan, Pemprov Jabar Bakal Lebarkan Jalan yang Jadi Lokasi Kecelakaan Bus Ciamis
“Menurut bapak dendam tidak menyelesaikan masalah dan malah akan semakin banyak korban berjatuhan. Bapak berpesan pada kami, jangan biarkan rakyat menjadi korban hanya untuk mempertahankan kedudukan bapak jadi Presiden,” tulis Mbak Tutut.
Walau diberikan nasehat itu, Mbak Tutut mengatakan emosi anak-anak Soeharto tetap tersulut dengan hujatan-hujatan tak berdasar yang diarahkan ke Soeharto.
“Berat rasanya hati ini menerima tekanan saat itu yang ditujukan pada bapak. Karena kami tahu keseharian bapak. Tuduhan dan perlakuan terhadap Bapak, sudah melampaui batas,” katanya.
Soeharto mengatakan mereka yang turun ke jalan mendesaknya turun adalah gerakan yang terkena hasutan pihak yang ingin negeri hancur.
“Saya meyakini, bahwa yang turun ke jalan, hanya terhasut oleh kelompok yang menginginken Indonesia hancur. Semoga Allah mengampuni mereka, dan segera menyadarken mereka, karena masyarakat kecil yang akhirnya akan lebih menderita. Kami hanya berlindung pada Allah Yang Maha Agung,” kata Soeharto. (*)