KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya buka suara terkait penyebab semburan liar (blow out) yang disertai keluarnya gas H2S di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.
Direktur Panas Bumi sekaligus Kepala Inspektur Panas Bumi (KAIP), Harris menjelaskan bahwa kejadian kebocoran gas terjadi lantaran adanya benturan mata bor dari sumur T12 dengan sumru T11. Sehingga hal ini menyebabkan adanya semburan gas liar di sumur T12.
“Sumur T12 dan T11 ini bersebelahan di kepala sumur kurang dari 10 meter dan pada saat pengeboran sampai 370 meter terjadi benturan antara mata bor dari T12 dan badan sumur T11 di kedalaman 370 meter dan menyebabkan semburan di T12,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (23/5/2022).
Baca Juga:RSCM Beberkan Total 14 Kasus Diduga Hepatitis Akut Misterius Ditemukan di 6 Provinsi Tak Terkait Covid-19Dua Bocah 14 Tahun Gelar Pesta Pernikahan, Dijodohkan Keluarga
Hal tersebut menurut Haris merupakan hasil kesimpulan investigasi yang dilakukan. Tak tinggal diam, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman pun langsung mencecar pertanyaan kenapa insiden tabrakan tersebut bisa terjadi.
“Tetapi yang kita pahami di sebelah kiri depan belakang ada sumur T11. Sepemahaman saya ada alat sensor mau dibelokkan lebih lama lebih cepat, ini kan sumur. Saya butuh dijawab ini pak,” ujarnya.
Dilansir dari CNBCIndonesia, masalah kebocoran gas PLTP Sorik Marapi ini sudah berulang kali terjadi. Misalnya di tahun 2021, kebocoran gas juga pernah terjadi sampai-sampai merenggut 5 korban jiwa.
Selain korban jiwa, terdapat 46 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit, sebanyak tiga orang rawat jalan, dan satu orang dalam penanganan medis.
Lalu Maret 2022 kemarin, puluhan warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara kembali mengalami keracunan karena diduga terpapar gas beracun dari proyek PLTP itu. Akibat insiden ini sebanyak 58 warga Desa Sibanggor Julu, Puncak Sorik Marapi, Sumatera Utara harus dilarikan ke rumah sakit.
Nah, yang terbaru ini, pada 24 April 2022 ini, terjadi lagi semburan liar (blow out) yang diikuti dengan keluarnya gas H2S ketika proses pengeboran sumur panas bumi T-12 berlangsung pada 24 April kemarin. (*)