Menurut Tutut, kala itu setelah percakapan itu tak lama kemudian kondisi kesehatan Soeharto skjustru semakin memburuk. Pada malam harinya, kondisi Soeharto belum juga membaik justru semakin menurun.
Ketika ditanya bagian mana yang sakit, Soeharto hanya menggelengkan kepala. Ketika subuh menjelang, Tutut dan Mamiek dibangunkan dari tidurnya.
Suster mengatakan Soeharto dalam keadaan kritis. Saat sampai di ruang rawat, Soeharto sudah ditemani Sigit.
Wajahnya tampak damai tidak terlihat tanda kesakitan. Matanya tertutup rapat.
Baca Juga:Kenang 24 Tahun Lengsernya Soeharto, Mbak Tutut Ungkap Pesan Terakhir BapakPanglima TNI: Ada 10 Orang Anggotanya Jadi Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia Milik Terbit Rencana Perangin Angin
Tutut memutuskan memanggil semua keluarga. Sesampainya di ruang rawat, satu per satu anggota keuarga mencium tangan Soeharto.
Anak-anak Soeharto membisikkan kalimat istigfar dan tasbih di telinga ayahnya. Sampai ketika Soeharto menghembuskan napas terkahirnya, wajahnya tidak tampat rasa sakit. (*)