BATIK Air memberikan penjelasan operasional terkait penerbangan nomor ID-6309 pada Minggu (22/5/2022).
Pesawat tersebut dijadwalkan berangkat dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) dengan tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.
Pihak Batik Air mengatakan, penerbangan tersebut telah dijalankan menurut standar operasional prosedur (SOP). Namun demikian, saat pesawat bergerak memasuki landas pacu (runway), pilot merasakan pergerakan pada roda pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya. Pesawat terhenti atau stuck, sehingga perlu dilakukan pengecekan.
Baca Juga:Saham Tesla Merosot, Harta Elon Musk Berkurang Senilai Rp718 Triliun27 Mei, Asteroid Berukuran 18 Kali Monas Meluncur ke Arah Bumi dengan Kecepatan 47.200 Mil per Jam
“Hasil pengecekan, diketahui bahwa roda/ban pesawat memasuki area aspal pada ujung landas pacu Juanda yang mengalami penurunan dari permukaan (agak amblas),” kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, Minggu (22/5/2022).
Sehingga, kata dia, pesawat perlu direposisi menggunakan kendaraan penarik (tow truck) untuk mempermudah keluar dari area landas pacu yang agak amblas. Pesawat ditarik kembali menuju landas parkir (apron).
“Hasil pemeriksaan teknisi dan pilot pada pesawat, bahwa pesawat dimaksud dalam kondisi baik, layak terbang dan aman (tidak mengalami kerusakan),” ungkap Danang.
Setelah pesawat parkir dengan sempurna pada tempatnya, seluruh penumpang diarahkan ke ruang tunggu.
Maskapai itu akhirnya mempersiapkan kembali penerbangan ID-6309 di hari yang sama. Pesawat berangkat pukul 12.58 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 14.13 WIB.
Sebelumnya, dilaporkan oleh CNN Indonesia, Bandara Juanda Surabaya dilaporkan mengalami gangguan pada landasan pacu pada Minggu (22/5) sekitar pukul 09.25 WIB. Akibatnya, sejumlah pesawat mengalihkan rute hingga ke Bali.
“Beberapa di antaranya memutuskan mengalihkan pendaratan ke Bali,” ujar VP Corporate Secretary Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan.
Baca Juga:Kolonel Korps Garda Revolusi Iran TerbunuhKisah Makluk Hidup di Kedalaman Lebih dari 10.000 Meter, Palung Samudera Terdalam di Dunia
Handy mengatakan gangguan terjadi saat pesawat Batik Air ID6309 SUB-CGK hendak take off di jam tersebut. Akibatnya, pesawat harus push back atau kembali ke apron bandara yang membutuhkan waktu hingga 50 menit.
Proses push back yang memakan waktu hingga hampir 60 menit itu dibantu oleh para petugas teknis bandara. Pesawat baru bisa kembali parkir di apron sekitar pukul 10.15 WIB. (*)