KERAJAAN Indraprashta adalah salah satu kerajaan yang eksistensi keberadaannya di ceritakan dalam salah satu Naskah karya Pangeran Wangsakerta Cirebon yang berjudul “Pustaka Negara Kertabhumi’. Dalam sejarah Cirebon Pangeran Wangsakerta merupakan anak Panembahan Ratu II (Panembahan Girilaya) Raja Cirebon ke III.
Kerajaan Indraprashta dalam Pustaka Negara Kertabhumi dikisahkkan sebagai Kerajaan yang didirikan oleh sorang Pelarian dari India yang bernama Resi Sentanu. Ia melarikan dari India karena negerinya ditaklukan oleh Kerajaan Samudra Ghupta yang juga berasal dari daratan India.
Kerajaan Indraprashta didirikan oleh Resi Sentanu pada tahun 398 Masehi. Dinamakan Indraprashta karena resi sentanu terinspirasi dari tempat ia berasal. Indraprashta dalam legenda India namanya memang disebut-sebut dalam kisah Mahabarata. Kerajaan Indraprashta merupakan kerajaan yang dibangun oleh Pandawa 5 dengan raja pertamanya Yudistira. Oleh karena itu kisah mengenai Resi Sentanu mendirikan Kerajaan Indraprashta di tempat pelariannya (Cirebon) karena terinspirasi dari tanah leluhurnya memang ada buktinya.
Baca Juga:Kiai Said dan Berdirinya Pesantren GedonganPastikan Urutan Ketiga Liga Inggris, Chelsea Lawan Leicester City Imbang 1-1
Resi Sentanu dalam Negara Kertabhumi juga digambarkan sebagai orang yang mula-mula membangun wilayah yang kini disebut Cirebon Girang (Cirebon Selatan), diwilayah itu pula dahulu pusat kerajaan Indraprashta berdiri. Namun meskipun Resi Sentanu berhasil mendirikan kerajaan Indraprashta ia tak kuasa membendung kekuatan Kerajaan kuat di sekelilingnya, sehingga secara berturut-turut, Indraprashta hanya menjadi taklukan Kerajaan Salaka Nagara, Tarumanegara dan Galuh hingga keruntuhannya.
Wilayah Indraprashta yang dikisahkan dalam Negara Kertabhumi meliputi Desa Sarwadadi Kecamatan Sumber (sebagai pusat pemerintahan), Cimandung di Desa Krandon Kecamatan Talun dan Desa Cirebon Girang.
Kerajaan Indraprashta mampu berdiri selama 350 Tahun (398-748), selama itu Indraprashta menelurkan sebanyak 14 orang Raja. Adapun raja-raja Indraprashta yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Maharesi Sentanu (398 – 432 Masehi)
- Jayasatyanagara (432 – 454 Masehi)
- Wiryabanyu (454 – 476 M)
- Warna Dewaji (476 – 503 Masehi)
- Raksahariwangsa (503 – 538 Masehi)
- Dewi Rasmi (538 – 556 Masehi)
- Astadewa (556 – 570 Masehi)
- Jayagranagara (570 – 575 Masehi)
- Rajaresi Padmayasa (575 – 618 Masehi)
- Andbuana (618 – 663 Masehi)
- Wisnumurti (663 – 688 Masehi)
- Tunggalnagara (688 – 732 Masehi)
- Resiguru Padmahariwangsa (732 – 744 Masehi)
- Prabu Wiratara (743 – 748 Masehi)
Ketika Kerajaan Indraprshta dirajai oleh raja pertamanya kerajaan tersebut dibawah kekuasaan Salaka Negara, dari Raja ke dua hingga raja ke sebelasanya Indrapstha di bawah kekuasaan Tarumanegara, selanjutnya dari raja ke sebelas hingga ke 14 dibawah kekuasaan Kerajaan Galuh.