KOMANDO Resimen Azov dan elemen pasukan pertahanan Mariupol yang lain ternyata masih bersembunyi di kompleks pabrik baja Azovstal.
Komando pasukan ini tetap bertahan walaupun sebagian besar pasukan Ukraina telah menyerah ke Rusia per awal pekan ini.
Kabar bertahannya komando pasukan pertahanan Mariupol itu disampaikan oleh Wakil Komandan Resimen Azov Kapten Svyatoslav Palamar.
Baca Juga:Bertambah Satu, Korban Tewas Kecelakaan Bus Pariwisata Ardiansyah di Tol Sumo Jadi 16 OrangKasus Cacar Monyet di Belgia Diduga Terkait dengan Festival Fetish di Kota Pelabuhan Antwerpen
Dalam pesan video yang dibagikan kepada Hromadske, pada Kamis (19/5/2022) malam waktu setempat, Kapten Palamar menyebut para komandan masih berada di dalam Azovstal yang dikepung Rusia.
Palamr menyebut suatu “operasi khusus” tengah dilancarkan. Namun, ia mengaku tidak bisa mengungkap detail atau tujuan operasi tersebut.
“Jayalah Ukraina! Hari ini (Kamis 19 Mei) adalah hari ke-85 perang. Saya dan para komandan berada di kawasan pabrik baja Azovstal,” kata Palamar dalam pesan video.
“Sebuah operasi tengah berlangsung, detailnya tidak akan saya sampaikan. Terima kasih kepada seluruh dunia dan terima kasih kepada Ukraina atas dukungan kalian. Sampai jumpa,” lanjutnya.
Sebelumnya, pada Senin (16/5), pasukan Ukraina di Azovstal menyerah secara massal ke pasukan Rusia. Mereka telah berhari-hari terkepung di Azovstal, usai melalui tiga bulan pertempuran berdarah di Mariupol.
Pasukan Ukraina tersebut kemudian dibawa ke wilayah separatis Republik Rakyat Donetsk (DPR), sebagian di antaranya mengalami luka serius.
Kemudian, pada Rabu (18/5), Rusia mengklaim telah ada hampir 1.000 kombatan Ukraina yang menyerah di Azovstal.
Baca Juga:Badan Keamanan Kesehatan Inggris Ungkap Cacar Monyet ‘Monkeypox’ Diidap Pria Gay dan BiseksualMantan Anggota KPU RI Viryan Azis Meninggal Dunia
Kiev sendiri pilih bungkam mengenai jumlah atau detail menyerahnya pasukan Ukraina di Azovstal. Pemerintahan Volodymyr Zelenskyy sekadar menyampaikan bahwa operasi untuk menyelamatkan mereka tengah dilangsungkan tanpa menjelaskan detailnya.
Ukraina berniat memulangkan pasukan pertahanan Mariupol melalui mekanisme pertukaran tawanan.
Akan tetapi, rencana pertukaran tawanan ini belum jelas kelanjutannya.
Anggota parlemen di Moskow sendiri telah menyampaikan menolak proposal tersebut. Sejumlah kalangan di Moskow menuntut pasukan pertahanan Mariupol, terutama anasir Resimen Azov, mesti diadili oleh Rusia. (*)