KEDUTAAN Besar Inggris di Jakarta, memasang bendera pelangi LGBT. Bendera tersebut berkibar di samping bendera Union Jack.
Pemasangan bendera pelangi ini mendapat sorotan dari Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. Ia menyayangkan sikap Kedubes Inggris yang dinilai tak menghormati Indonesia.
“Muhammadiyah sangat menyesalkan sikap Kedubes Inggris yang tidak menghormati negara Republik indonesia dengan mengibarkan bendera LGBT,” kata Anwar dalam keterangannya, Jumat (20/5).
Baca Juga:Demo di Patung Kuda Ricuh, Kapolsek Metro Gambir Cedera Leher dan Lengan, Termasuk 2 Anggota Polisi Lainnya Terinjak-InjakKapolsek Metro Gambir Korban Aksi Mahasiswa di Kawasan Depan Patung Kuda
“Mereka harus tahu bahwa bangsa Indonesia punya falsafah Pancasila di mana bangsa Indonesia sangat menghormati nilai-nilai dari ajaran agama. Tidak ada satu agama pun dari 6 agama yang diakui oleh negara Indonesia yang mentolerir praktik LGBT apalagi agama Islam yang merupakan agama mayoritas penduduk di negeri ini,” sambungnya.
Anwar mengatakan, Muhammadiyah melihat praktik LGBT bukan hak asasi manusia. Hal itu, lanjut dia, merupakan perilaku yang menyimpang dan bisa diobati dan diluruskan. Oleh karena itu, negara harus hadir melihat masalah tersebut.
“Praktik LGBT tersebut merupakan tindakan yang secara jelas antimanusia dan kemanusiaan karena dia akan membuat punah umat manusia karena adalah mustahil laki-laki kawin dengan laki-laki atau perempuan kawin dengan perempuan akan melahirkan anak,” ujarnya.
Ia menilai, jika perkawinan sesama jenis ini justru akan menyebabkan punahnya manusia. Sebab, lanjut dia, tak mungkin perkawinan sejenis dapat menghasilkan keturunan.
“Jadi kalau penduduk bumi yang jumlahnya saat ini sekitar 8 milyar bila mereka melakukan perkawinan sejenis maka sdh bisa diperkirakan 150 tahun yang akan datang tidak akan ada seorangpun anak manusia di muka bumi ini,” tuturnya.
“Jadi praktik LGBT ini merupakan praktik yang antimanusia dan kemanusiaan karena bisa menyebabkan punahnya manusia di atas dunia ini,” tandasnya.