Monas Lokal

Monas Lokal
Dahlan Iskan
0 Komentar

Kakak Gafur sendiri adalah Walikota Balikpapan: Rahmad Mas’ud. Rahmad adalah Ketua Golkar Balikpapan. Ia jadi walikota diusung semua partai, kecuali Nasdem.

Kakak satunya lagi, jadi Ketua Golkar provinsi Kaltim: Rudy Mas’ud. Ia juga menjadi anggota DPR RI dari Golkar. Sebentar lagi Rudy akan jadi Gubernur Kaltim. Kalau terpilih. Kalau Isran Noor tidak maju lagi.

Rudy sendiri sudah mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur dari Golkar. Ia tidak peduli dianggap terlalu dini. Curi start. Itu haknya.

Baca Juga:Pemilu 2024 Diatur Oligarki, 110 Triliun Buat Capres BonekaRelawan Ganjar Pranowo Ancam Golput Jika Ganjar Tidak Nyapres 2024

Bahkan, sebagai ketua Golkar Kaltim, Rudy sudah mengumumkan secara terbuka: siapa saja yang akan jadi calon bupati/wali kota di seluruh Kaltim.

Rasanya belum ada ketua partai yang seberani Rudy. Tentu akan jadi bahan kajian. Apakah cara dini seperti itu lebih berhasil.

Kakak Gafur yang lain lagi, Hasanuddin Mas’ud, juga pemimpin politik lokal. Ia ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kutai Kartanegara. Yang sebagian wilayah Kutai ini juga masuk IKN. Hasanuddin juga anggota DPRD Kaltim.

Tidak hanya itu.

Hasanuddin ngebet ingin jadi Ketua DPRD Kaltim –yang memang jatah Golkar. Proses internal Golkar sudah selesai. Ketua Golkar provinsi sudah setuju: sang kakak tadi.

Ketua Umum DPP Golkar pun sudah Alhamdulillah. Segala macam surat sudah diterbitkan. Termasuk surat penarikan Haji Makmur sebagai Ketua DPRD yang sekarang.

Makmur adalah Bupati Berau dua periode yang sukses. Juga sangat rendah hati. Makmur juga tidak keberatan. Tidak melawan. Itu bukan wataknya.

Maka jalan bagi Hasanuddin sangat mulus. Jabatan ketua DPRD Kaltim sudah di ujung sendok. Sudah lama. Sendoknya bengkok.

Baca Juga:Sosok Lin Che Wei dan Jaringannya Bukan Sembarangan, Bongkar Tuntas Mafia SawitRidwan Kamil, Ganjar Pranowo Capres 2024, Anies Baswedan Menguat di Cirebon

Sang sendok dibengkokkan oleh kekuatan batin Raja Naga Kaltim: Gubernur Isran Noor. Isran tidak kunjung menyetujui dan melantik Hasanuddin.

Tidak ada yang berani bertanya: mengapa. Ya sudah.

Satu dari Pandawa Lima Kaltim itu kini lagi kena perkara. Mungkin perlu Semar untuk meruwatnya. (*)

0 Komentar