PULUHAN massa pendukung Ustadz Abdul Somad (UAS) mendatangi kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura yang terletak di Jalan HR Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/5).
Massa tersebut tergabung dalam beberapa aliansi. Mereka menuntut permintaan maaf dari Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia kepada Ustaz Abdul Somad (UAS). Massa terdiri dari Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai); Bela Ulama; hingga Comando Laskar Serikat Pekerja PPMI 98.
Massa tampak membawa tiang bendera Merah Putih. Mereka juga membawa alat pengeras suara serta membagikan kertas berisi tuntutan. Sejauh ini, mereka saat ini sedang menyuarakan tuntutannya di depan Kantor Kedubes Singapura.
Baca Juga:Kejagung Periksa Presdir Alfamart AHP Terkait Kasus Pemberian Fasilitas Ekspor CPOKomnas HAM: Aktivis Munir Said Thalib Diduga Bukan Satu-satunya Target Pembunuhan pada 2004
Selain polisi, di lokasi saat ini terlihat ada personel dari Dinas Perhubungan (Dishub) guna mengatur arus lalu lintas. Hingga kini situasi arus lalu lintas di depan Kedubes Singapura masih terpantau ramai lancar.
Kapolsek Setia Budi Kompol Agung Permana menyebut ada 50 personel yang dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut. Pihaknya sampai saat ini belum melakukan rekayasa arus lalu lintas di sekitar lokasi.
“Pengamanannya ya tindakan dari Kepolisian pasti kita mengerahkan, baik dari polres maupun polsek, ya untuk pengamanan hari ini. Kemudian untuk lalu lintas tidak ada pengalihan atau penutupan jalan nggak ada. Kurang-lebih hari ini sekitar 50 personel, 50-100 personel,” kata Kapolsek Setia Budi Kompol Agung Permana kepada wartawan di Kedubes Singapura, Jumat (20/5).
Sebelumnya, mereka melayangkan 3 tuntutan seperti yang disampaikan dalam pemberitahuan ke Polda Metro Jaya:
- Mengecam dan mengutuk keras atas tindakan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Imigrasi Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad.
- Meminta Kedutaan Besar Singapura yang ada di Indonesia memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka.
- Usir Duta Besar Singapura karena telah mengusir Ustadz yang dihormati oleh rakyat Indonesia (*)