Kedatangan Raffles bersama dengan East Indian Company (EIC) pada 28 Januari 1819 membuka harapan baru bagi masyarakat Singapura. Saat itu misi Raffles adalah mencari tempat strategis di Malaka untuk menandingi dominasi Belanda yang telah menguasai negeri sebarang.
Lalu bagaimana strategi Raffles untuk menjadikan Singapura sebagai negeri yang berkembang? Mengutip dari laman resmi Pemerintah Singapura, Singapore Infopedia, berikut ulasannya.
Mendirikan Pos Perdagangan
Setelah tiba di Singapura dengan menggunakan kapal Indiana, Raffles yang ditemani oleh William Farquhar dan seorang sepoi langsung menemui Temenggong Abdul Rahman dan bernegosiasi untuk mendirikan pos perdagangan Inggris di pulau itu.
Baca Juga:Gegara Paspor Awalan Muhammad, Ketua MUI Kiai Cholil Nafis Pernah Diinterogasi Imigrasi SingapuraTemui BEM Trisakti, Moeldoko: Kasus Trisakti 1998 Kategori Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu
Pada tanggal 6 Februari 1819, kesepakatan pun didapat dan Raffles berhasil menandatangani perjanjian dengan Sultan Hussein Shah dan Temenggong dari Johor. Setelahnya, EIC pun memperoleh akses untuk mendirikan pos perdagangan di Singapura.
Perjanjian tersebut menjadi tonggak sejarah bagi Raffles untuk membuat beberapa kontribusi yang mampu membangun Singapura menjadi negara yang lebih berkembang.
Merencanakan Pembentukan Kota
Hal yang dilakukan oleh Raffles selanjutnya adalah menyusun rencana kota untuk merombak Singapura menjadi lebih modern. Rencana tersebut terdiri dari pembentukan kelompok-kelompok terpisah untuk menampung berbagai kelompok etnis, dan penyediaan fasilitas seperti jalan, sekolah, dan tanah untuk bangunan pemerintah.
Pada Oktober 1822, Komite Kota dibentuk oleh Raffles untuk mengawasi proyek. Komite ini terdiri dari Kapten Charles Edward Davis dari Bengal Native Infantry sebagai presiden, George Bonham sebagai pegawai negeri sipil dan A. L. Johnston sebagai pedagang.
Letnan Philip Jackson ditugaskan untuk menyusun rencana sesuai dengan instruksi Raffles, dan rencana yang dihasilkan diterbitkan pada tahun 1828.
Membangun Pelabuhan Bebas
Raffles menyusun seperangkat kebijakan dan peraturan yang menguraikan tujuan pelabuhan Singapura dan menetapkannya sebagai pelabuhan bebas.
Singapura dipilih berdasarkan lokasi geografisnya yang strategis untuk bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan lain di bawah kendali Belanda.
Menetapkan Hukum dan Ketertiban
Baca Juga:Sekitar Separuh Dari 22,3 Juta Pengikut Akun Twitter Joe Biden Adalah Mesin BotKades Rowo Bayu Menantang Menteri BUMN Berkunjung ke Lokasi KKN di Desa Penari, Erick Thohir: Kalau Berkunjung Malam Hari Ada yang Tertinggal
Raffles menyelenggarakan administrasi peradilan untuk memastikan perdamaian dan ketertiban dapat tercapai. Ia mendirikan Pengadilan Residen, menunjuk hakim, dan melaksanakan persidangan oleh juri.
Selain itu, ia juga melakukan penghapusan terhadap kegiatan seperti perjudian publik, perbudakan dan sabung ayam.